Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia seolah kehilangan momentum dalam menarik investasi teknologi dan manufaktur global. Setelah gagal memikat raksasa teknologi Apple dan NVIDIA, kini giliran Royal Enfield yang memutuskan untuk menanamkan modalnya di Thailand.
Royal Enfield, produsen sepeda motor klasik asal India, baru saja meresmikan fasilitas Completely Knock Down (CKD) pertamanya di Thailand. Pabrik yang berlokasi di Provinsi Samut Prakan ini menjadi pijakan penting bagi ekspansi merek legendaris tersebut di kawasan Asia Pasifik.
Dengan luas mencapai 57.000 meter persegi, fasilitas modern ini diproyeksikan mampu memproduksi lebih dari 30.000 unit motor per tahun.
B Govindarajan, CEO Royal Enfield, mengungkapkan bahwa pemilihan Thailand sebagai lokasi investasi bukanlah keputusan yang dibuat secara sembarangan.
Pertumbuhan penjualan yang mencapai lebih dari 150 persen sejak awal kehadiran mereka di Thailand menjadi pertimbangan utama. Selain itu, Thailand menawarkan ekosistem manufaktur yang matang, infrastruktur yang mendukung, dan pasar domestik yang potensial.
"Thailand menjadi bagian penting dari ekspansi global Royal Enfield karena potensi pasarnya yang besar," kata B Govindarajan dilansir dari Economic Times.
Fasilitas di Samut Prakan akan menjadi hub produksi keenam Royal Enfield secara global, melengkapi jaringan produksi mereka yang telah ada di Argentina, Kolombia, Brasil, Bangladesh, dan Nepal.
Keputusan ini tidak hanya berdampak pada pasar Thailand, tetapi juga akan melayani permintaan dari negara-negara tetangga di kawasan ASEAN secara bertahap.
Keputusan Royal Enfield ini menambah deret panjang perusahaan global yang memilih negara tetangga untuk investasinya. Fenomena ini memunculkan pertanyaan kritis: Apa yang membuat Indonesia kurang menarik bagi investor global? Bagaimana Indonesia bisa meningkatkan daya saingnya dalam menarik investasi asing?
Baca Juga: Bukan Sekedar Motor, Ini Makna Mendalam di Balik Nama "Phoenix" Karya Royal Enfield dan AMS Garage
Yadvinder Singh Guleria, CCO Royal Enfield, optimis bahwa fasilitas di Thailand akan membantu mengembangkan pasar segmen menengah dan memenuhi permintaan yang terus meningkat di kawasan ini. Sementara itu, Anuj Dua, Asia Pacific Business Head Royal Enfield, menekankan bahwa topografi, budaya, dan keragaman Thailand menciptakan lingkungan ideal untuk produk mereka.
Keputusan Royal Enfield ini menjadi wake-up call bagi Indonesia untuk mengevaluasi strategi dalam menarik investasi asing. Seperti halnya Apple dan NVIDIA yang sebelumnya memilih negara tetangga, kasus Royal Enfield menunjukkan pentingnya menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif dan menarik bagi perusahaan global.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Solo-Semarang Bebas Hambatan: Cek Tarif Tol dan Tips Aman Berkendara
-
Solo-Jogja Lebih Murah Naik Tol? Hitung Biaya vs KRL untuk Rombonganmu!
-
Liburan Bawa Mobil? Ini Biaya Nyebrang dari Jawa ke Merak yang Wajib Kamu Tahu!
-
4 Perbedaan Kunci Satria Pro vs F150 untuk Kamu yang Galau Pilih Ayago Suzuki Terbaru Ini
-
Yamaha Aerox Makin Was-Was! Motor Matic Honda Terbaru Tampil Ganas
-
Liburan ke Bali Bawa Mobil? Ini Daftar Harga Tiket Kapal Terbaru Jawa-Bali plus Tips Anti Ngantre
-
7 Motor yang Bisa Ngecas HP untuk Ojol, Fitur Power Charger Aman
-
Mitsubishi Elevance Concept: Calon Penerus Pajero dengan Teknologi PHEV 4WD
-
5 Mobil Listrik Desain Sporty untuk Kaum Muda, Tetap Stylish dan Trendi di Jalanan
-
Update Harga Suzuki Satria F150 Bekas November 2025: Lebih Murah dari Honda BeAT, Mulai Rp10 Jutaan