Suara.com - Setelah kabar mengejutkan tentang Neta yang mendapat rating bintang 0 dalam uji tabrak ASEAN NCAP November lalu karena masalah struktural serius dan minimnya fitur keselamatan, empat pabrikan mobil China lainnya justru membuktikan prestasi berbeda di Euro NCAP. Hasil kontras ini menunjukkan bahwa tidak semua produsen mobil China memiliki standar keselamatan yang sama.
Dilansir dari CarnewsChina, keempat mobil yang mendapatkan hasil positif memang tak cukup dikenal di Indonesia. Keempat mobil tersebut yakni Deepal S07, Leapmotor C10, Maxus eTerron 9, dan Volvo EX30. Mereka membuktikan bahwa standar keselamatan produk otomotif China telah mencapai level tertinggi di kancah global.
Keberhasilan keempat model ini bukanlah kebetulan semata. Menurut laporan Carnewschina, perwakilan Euro NCAP menegaskan bahwa produsen mobil China memang bertekad membuktikan relevansi mereka di pasar Eropa.
Hal ini terbukti dari total sembilan model yang diuji, semuanya berhasil meraih rating lima bintang. Bahkan dalam evaluasi tambahan terhadap lima model lainnya, empat di antaranya juga mendapat lima bintang, dengan hanya satu model yang memperoleh empat bintang.
Di antara keempat model berprestasi tersebut, Maxus eTerron 9 mencuri perhatian dengan skor tertinggi. Truk pikap listrik premium ini mencatatkan performa mengagumkan dengan skor 91 persen untuk keselamatan penumpang dewasa, 85 persen untuk keselamatan penumpang anak, 84 persen untuk perlindungan pengguna jalan yang rentan, dan 83 persen untuk fitur bantuan keselamatan.
Tidak hanya unggul dalam aspek keselamatan, Maxus eTerron 9 juga menawarkan performa mumpuni. Dengan sistem penggerak 4WD berkekuatan 325 kW (435 hp), kendaraan ini mampu melesat dari 0-100 km/jam dalam 5,8 detik. Jangkauan tempuhnya mencapai 430 km (WLTP), dan memiliki kapasitas derek hingga 3.500 kg.
Menariknya, Volvo EX30 yang terkenal sebagai brand Eropa, juga dikategorikan sebagai mobil China dalam pengujian ini. Hal ini karena EX30 menggunakan arsitektur modular SEA yang dikembangkan Geely serta berbagai teknologi China lainnya. Fakta ini semakin mempertegas bahwa teknologi otomotif China telah mencapai standar global yang tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Isuzu Festival 2025 Manjakan Pelanggan dengan Paket Ekstra Purna Jual
-
Chery Rayakan Penyerahan 1.000 Unit TIGGO Cross CSH Hybrid Bersama Konsumen
-
Sebanyak 1000 Unit Chery Tiggo Cross CSH Hybrid Diserahkan ke Konsumen
-
5 Jas Hujan Anti Rembes Rp100 Ribuan: Cocok untuk Pekerja dan Anak Muda
-
3 Mobil Keluarga yang Rangkap Jabatan: 80 Jutaan, Tak Cuma Buat Jalan tapi Bisa Jadi Penghasil Cuan
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Restomod Ekstrem Civic Nouva EF9 'AeroFlux' dengan Hand Painting di IDEXII 2025
-
3 Pikap Bekas Alternatif Gran Max: Mulai 50 Jutaan, Cocok Buat Usaha
-
Mobil Bekas 150 Jutaan Cocok untuk Bapak-Bapak Pensiunan: Dari yang Nyaman hingga Muat Banyak
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh 500 km di Indonesia