Suara.com - Volkswagen Group kembali menghadapi tantangan berat setelah sebelumnya dilanda skandal kebocoran data dan masalah finansial, membuat mereka menutup sejumlah pabrik di Jerman.
Memasuki tahun 2025, merek mobil Jerman ini masih berjuang mengatasi krisis kelebihan kapasitas produksi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja.
Situasi tampak semakin suram bagi produsen otomotif terbesar kedua di dunia ini. Seolah belum cukup dengan masalah yang ada, Volkswagen AG kini menyadari bahwa mereka berpotensi dikenai denda besar dari Uni Eropa.
Kepala Hubungan Investor VW, Rolf Woller, mengungkapkan tentang potensi penalti jika mereka gagal memenuhi target emisi Uni Eropa.
Perusahaan memperkirakan bahwa jika mereka tidak berhasil memenuhi target tersebut, mereka akan dikenai denda sebesar 1,5 miliar Euro (sekitar Rp 25,3 triliun).
Kemungkinan besar, VW tidak akan bisa memenuhi target Uni Eropa lantaran Volkswagen tidak meluncurkan kendaraan listrik baru.
Carscoops juga melaporkan bagaimana Woller berbicara tentang merosotnya laba VW, yang semakin tergerus oleh kewajiban untuk menjual lebih banyak EV dengan mengorbankan model mesin pembakaran yang lebih menguntungkan.
Sementara itu, permintaan akan EV di seluruh Eropa juga menurun. Meskipun ada peningkatan penjualan kendaraan listrik di seluruh dunia, perlambatan pertumbuhan segmen ini tidak seperti yang diharapkan, dengan daerah kunci seperti Jerman dan Italia memotong subsidi EV.
Selain itu, VW juga menghadapi persaingan ketat dari alternatif China yang lebih murah.
Baca Juga: Banyak Telan Korban, Ini 4 Penyebab Hydroplaning
VW bukan satu-satunya perusahaan yang menyuarakan kekhawatiran tentang target emisi ketat Uni Eropa.
Awal tahun ini, beberapa produsen mobil terbesar di dunia mengumumkan bahwa mereka ingin menggabungkan emisi Uni Eropa mereka dengan Tesla untuk menghindari denda yang diusulkan.
Menurut dokumen yang dirilis oleh Komisi Uni Eropa, Toyota, Ford, Mazda, Stellantis, Subaru, dan Leapmotor bermaksud untuk membuat 'Superpool' dengan Tesla.
Berita Terkait
-
Banyak Telan Korban, Ini 4 Penyebab Hydroplaning
-
Suzuki Siapkan Mobil Listrik Murah? Begini Bocorannya
-
Ngegas! Kendaraan Listrik BYD Libas Fortuner dengan Kecepatan 150 Km/Jam, Berapa Harganya?
-
Mobil Listrik Nissan di Persimpangan Jalan: Antara Leaf dan Masa Depan yang Tak Pasti
-
Rekomendasi 11 Mobil Bekas Under 200 Jutaan Januari 2025: Serba Nyaman, Mewah dan Bertenaga!
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Sahabat Setia Asal Lombok Bawa Pulang Mobil Modifikasi Eksklusif Daihatsu
-
Cuma Tambah 1 Juta, Honda Scoopy Kuromi Siap Bikin Kamu Jadi Bintang di Jalanan Jogja
-
Mending Beli Yamaha Grand Filano Bekas atau Honda BeAT Baru? Intip Harganya
-
Bedah 3 Mobil Mewah Doni Salmanan yang Dilelang Negara
-
Wow! Irfan Hakim Dapat Mobil "Alphard Killer" dari Raffi Ahmad, Intip Plus Minusnya
-
Apa yang Bagus untuk Honda Beat? Ini 5 Rekomendasinya
-
Pilihan Mobil China 4x4 yang Siap Diajak Off-road, Salah Satunya Pernah Jadi Mobil Presiden
-
Mitsubishi Destinator Berapa Seat? Cek 5 Alternatifnya buat Kaum Mendang-mending
-
2 Jenis Kendaraan yang Haram Tenggak Bensin Campur Etanol Demi Kesehatan Mesin Jangka Panjang
-
Denza D9 vs Toyota Alphard: Selera Orang Kaya Bertahan atau Berubah Haluan?