Suara.com - Di tengah sorotan dunia terhadap revolusi kendaraan listrik, siapa sangka guncangan terbesar justru datang dari sang pemimpin pasar itu sendiri. Ola Electric, yang selama ini dielu-elukan sebagai ikon sukses motor listrik India, tiba-tiba menjadi pusat perhatian bukan karena prestasi gemilang, melainkan karena skandal yang mencoreng reputasinya.
Dilansir dari Cartoq, produsen yang kerap membanggakan dominasinya dengan pangsa pasar 28 persen pada Februari 2025, kini terpaksa menelan pil pahit setelah kedok manipulasi data penjualannya terbongkar ke publik.
Seperti adegan dalam film thriller penuh teka-teki, skandal Ola Electric terbuka perlahan namun mengejutkan. Di atas kertas, perusahaan ini tampil penuh percaya diri, mengumumkan penjualan lebih dari 25.000 unit motor listrik.
Tapi tunggu dulu—ketika data resmi pemerintah diperiksa, kenyataannya jauh berbeda: hanya 8.600 unit yang tercatat secara legal!
Perbedaan angka yang mencolok ini bukan sekadar salah hitung. Ini memunculkan pertanyaan besar—ke mana ribuan unit lainnya? Apakah ini strategi licik untuk membesar-besarkan performa perusahaan di hadapan investor dan publik?
Yang lebih mengejutkan, dalam pengakuan tertulisnya kepada Kementerian Transportasi India, Ola Electric mengaku telah memasukkan hampir 12.000 unit kendaraan yang bahkan belum diproduksi ke dalam laporan penjualan. Sebuah pengakuan yang membuat gempar jagat otomotif India.
"Hyper Delivery" yang digembar-gemborkan Ola, menjanjikan pengiriman kilat 24 jam, kini terasa seperti fatamorgana di tengah gurun kritik.
Sementara konsumen masih bergulat dengan layanan purna jual yang mengecewakan, perusahaan malah sibuk memoles citra dengan data artificial.
Kasus ini bukan sekadar cerita tentang angka-angka yang dimanipulasi. Ini adalah kisah tentang kepercayaan yang dipertaruhkan, tentang ambisi yang mungkin terlalu menggebu hingga mengorbankan integritas.
Baca Juga: Spesifikasi Yadea Velax: Molis Murah Berdesain Mirip Vario, Harga Setara BeAT
SoftBank Group, sang raksasa investasi yang mendukung Ola, tentunya tidak menduga investasi mereka akan terseret dalam drama seperti ini.
Skandal ini bagaikan alarm keras bagi industri kendaraan listrik. Sebuah pengingat bahwa dalam era transparansi digital, kebohongan memiliki kaki pendek.
Kementerian Transportasi India kini mengambil sikap tegas, menuntut revisi laporan dan evaluasi mendalam terhadap praktik bisnis Ola Electric.
Masalah semakin pelik ketika isu perizinan gerai-gerai Ola mencuat ke permukaan. Beberapa kasus penyitaan kendaraan tanpa sertifikat dagang yang valid menambah daftar panjang PR nightmare perusahaan ini.
Pertanyaannya kini menggelitik benak banyak orang: mampukah Ola Electric bangkit dari badai skandal yang mengguncangnya? Ataukah justru ini menjadi momen penentu yang mengubah arah perjalanan industri kendaraan listrik di India selamanya?
Yang jelas, drama ini telah menyadarkan semua pihak—dari investor hingga konsumen—bahwa dalam dunia bisnis modern, kepercayaan adalah mata uang paling berharga. Kebohongan, sekecil apa pun, bisa meledak menjadi bom waktu yang merusak reputasi dan menelan masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga Ternyaman dengan Kabin Luas, Harga Rp70 Jutaan
-
5 Motor Listrik Beratap Terbaik Anti Hujan: Harga di Bawah Rp50 Juta, Nyaman selama Perjalanan
-
Isuzu Festival 2025 Manjakan Pelanggan dengan Paket Ekstra Purna Jual
-
Chery Rayakan Penyerahan 1.000 Unit TIGGO Cross CSH Hybrid Bersama Konsumen
-
Sebanyak 1000 Unit Chery Tiggo Cross CSH Hybrid Diserahkan ke Konsumen
-
5 Jas Hujan Anti Rembes Rp100 Ribuan: Cocok untuk Pekerja dan Anak Muda
-
3 Mobil Keluarga yang Rangkap Jabatan: 80 Jutaan, Tak Cuma Buat Jalan tapi Bisa Jadi Penghasil Cuan
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Restomod Ekstrem Civic Nouva EF9 'AeroFlux' dengan Hand Painting di IDEXII 2025
-
3 Pikap Bekas Alternatif Gran Max: Mulai 50 Jutaan, Cocok Buat Usaha