Suara.com - Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan tidak akan terbawa arus dengan strategi 'perang harga' yang dilakukan oleh merek otomotif asal China.
Hyundai bahkan memilih untuk menyiapkan strategi tersendiri demi mendorong penjualan di pasar domestik yang saat ini tengah lesu.
“Hyundai tidak akan masuk ke dalam kondisi tersebut (perang harga). Kami akan memainkan services atau value sebagai bentuk pelayanan kami ke konsumen,” ujar Chief Operating Officer HMID, Fransiscus Soerjopranoto, di sela gelaran GIIAS 2025, Senin (4 Agustus 2025).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Soerjo ini menjelaskan, efek dari perang harga itu bukan hanya mendorong peningkatan penjualan tetapi juga karena faktor eksternal seperti tingginya angka kredit macet (non performing loan/NPL) yang bisa mempengaruhi daya beli.
“Jangan lupa, non-performing loan itu masih tinggi loh. Nah, NPL ini jadi dasar pertimbangan dalam pembiayaan. Padahal di segmen bawah, pembiayaannya harus kuat. Jadi kalau approval rate-nya kecil, produk baru yang diperkenalkan belum tentu bisa dapat pendanaan lewat kredit. Ini yang akhirnya bikin volume penjualan tidak sejalan dengan apa yang sudah diaktivasi,” ungkapnya.
Selain itu, perang harga juga berpotensi menekan pendapatan perusahaan terutama dari sisi keuntungan dealer yang pasti akan ikut menurun yang bisa berdampak pada operasional.
“Kalo yang namanya perang harga, sudah pasti akan berdampak pada profitability dealer kami atau dealer dari brand lain secara umum dan itu situasi yang tidak diinginkan. Jadi secara supply chain, manufacturer, distributor dan dealer harus sama-sama menghasilkan keuntungan agar bisa membiayai operation mereka dan tidak terjadi yang namanya pemutusan hubungan kerja,” tambahnya.
Sementara itu menanggapi maraknya mobil listrik murah saat ini, Hyundai menegaskan bahwa pihaknya lebih fokus pada penyesuaian sistem powertrain yang paling sesuai untuk masuk ke suatu negara dengan tetap mengikuti regulasi pemerintah serta mempertimbangkan kontribusinya terhadap lingkungan.
“Saat ini kita masih mempunyai 3 powertrain (ICE, Hybrid, EV), tapi untuk masuk ke dalam suatu negara kita akan menyesuaikan powertrain mana yang akan cocok,” ujar Soerjo.
Baca Juga: Hyundai Genesis G80 Harganya Berapa? Ini 7 Fakta Sedan Mewah Kado Thariq untuk Istri
Menurutnya, perusahaan akan mempertimbangkan kebutuhan masing-masing wilayah karena karakteristik powertrain di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua tentu berbeda-beda.
“Kita nggak bisa maksain bahwa EV harus diterima di Papua ataupun di Kalimantan sekalipun walaupun pasokan listriknya lebih besar dibandingkan Jawa. Tapi secara infrastrukturnya belum terbangun. Sehingga bisa memicu kekhawatiran dari konsumen,” pungkas Soerjo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Isi Garasi Alimin Ribut Sujono yang Gagal Jadi Hakim Agung, Punya Mobil dan Motor Sejuta Umat
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal
-
5 Langkah Jual Mobil Bekas agar Cepat Laku dengan Harga Terbaik, Gak Ribet