Sementara itu, seperti diwartakan Nikkei Asia pekan ini, pada Kuartal II kemarin penjualan mobil di Malaysia untuk pertama kalinya dalam sejarah berhasil mengalahkan Indonesia.
Penjualan mobil di Malaysia di Q2 kemarin berjumlah 183.366 unit, sementara di Indonesia penjualan kendaraan roda empat berjumlah 169.578 unit, turun 12 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Angka-angka ini menunjukkan Indonesia kini sudah bukan lagi raja pasar otomotif di Asia Tenggara, meski memiliki populasi lebih dari 280 juta jiwa - yang terbesar di kawasan.
Penurunan penjualan mobil di Indonesia, yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, terasa sangat dalam pada Juni kemarin. Pada bulan 5 itu, penjualan mobil turun 21 persen dibandingkan tahun lalu - yang terendah sejak Maret 2024.
Ekonomi Bank Danamon Hosianna Situmorang mengatakan anjloknya penjualan mobil di Indonesia disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat, terutama di kelas menengah serta semakin ketatnya pemberian kredit oleh lembaga pembiayaan.
Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa jumlah kelompok kelas menengah Indonesia pada 2024 turun menjadi 17,1 persen dari 21,4 persen pada 2019 lalu.
Sementara di Malaysia, penjualan mobil terus stabil disokong oleh dua merek lokal yakni Perodua dan Proton. Dua merek ini, yang masing-masing turut dimiliki oleh Daihatsu dan Geely, menguasai 63 persen pasar roda empat di Malaysia pada Semester I 2025.
Di sisi lain, penjualan mobil listrik di Malaysia juga melesat tinggi, hingga 91 persen dan setotal 12.733 unit pada Kuartal II kemarin. Sementara penjualan mobil hybrid juga naik 12 persen menjadi 17.480 unit.
Di luar Malaysia, Vietnam juga membukukan pertumbuhan penjualan mobil tertinggi di Asia Tenggara di periode yang sama. Penjualan mobil di Vietnamn naik 18 persen menjadi 90.772 unit. Sementara Thailand juga mencatat pertumbuhan penjualan mobil hingga 3,6 persen menjadi 149.502 unit.
Baca Juga: Debut Manis Mitsubishi Destinator, MMKSI Panen Ribuan SPK di GIIAS 2025
Tag
Berita Terkait
-
Penjualan Mobil Indonesia Sudah Kalah dari Malaysia, Pertama Kali dalam Sejarah
-
Aion UT Paling Banyak Dicoba di GIIAS 2025, GAC Indonesia: Konsumen Cari yang Premium
-
Penjualan Chery Melejit 113 Persen di GIIAS 2025, Teknologi Hybrid Jadi Kunci Sukses
-
Daihatsu Rocky Hybrid Jadi Bintang GIIAS 2025, Sabet Penghargaan dan Ratusan Pesanan
-
Wuling Panen Ribuan Pesanan di GIIAS 2025, Cortez Darion Langsung Laris Manis
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?