Otomotif / Mobil
Rabu, 17 September 2025 | 10:26 WIB
Daftar harga mobil BYD. (byd.com)

Suara.com - Mobil BYD masih belum populer di kalangan Indonesia, tetapi sudah ada beberapa kalangan yang menantikannya.

Itu karena mobil BYD (Build Your Dreams)  diproduksi oleh perusahaan teknologi tinggi asal Tiongkok yang berdiri sejak November 1994. 

Selama lebih dari 29 tahun, BYD tumbuh pesat dan kini dikenal luas sebagai salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.

Tidak hanya di bidang otomotif, BYD juga bergerak pada industri energi terbarukan, elektronik, hingga transportasi rel.

Pada tahun 2023, pendapatan tahunan BYD tercatat lebih dari RMB 602 miliar atau setara Rp1.361 triliun.

Angka fantastis ini menegaskan posisi BYD sebagai pemain global yang serius dalam mendukung transisi energi bersih.

Kehadiran BYD di Indonesia semakin mencuri perhatian setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan insentif impor mobil listrik completely built up (CBU).

Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025, pemerintah menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk mobil listrik dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.

Ilustrasi mobil BYD berada di depan mobil lain (Suara x Gemini)

Selain itu, pembebasan bea masuk dan PPnBM juga diberlakukan untuk impor mobil listrik berbasis baterai.

Baca Juga: Kena Denda Servis Mobil Listrik, Coach Justin Kritik Kebijakan Pabrikan Otomotif China

Insentif ini berlaku hingga 31 Desember 2025, dengan syarat produsen berkomitmen membangun fasilitas produksi di Indonesia pada periode 2026–2027.

Rasio produksi yang ditetapkan adalah 1:1, artinya setiap unit impor harus diimbangi dengan produksi lokal.

Langkah ini diharapkan mempercepat penetrasi Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia. Namun, sebagian pelaku industri menilai insentif impor justru berisiko menekan daya saing pabrikan yang sudah berinvestasi besar dalam pembangunan pabrik dan penyerapan tenaga kerja di Tanah Air.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa BYD berhasil mencatat penjualan tertinggi di antara peserta program insentif impor, dengan total 16 ribu unit.

Pesaing lain seperti Denza mencatat 6 ribu unit, Aion 3 ribu unit, Geely 1.500 unit, hingga Citroen 839 unit.

Pasar mobil listrik nasional juga terus melesat. Pada 2021, pangsa mobil listrik hanya 0,08 persen, tetapi per Juli 2025 sudah mencapai 9,7 persen.

Load More