4. Yamaha Tiara S
Yamaha Tiara dikenal sebagai bebek elegan tapi tetap bertenaga. Ditenagai mesin 120cc 2-tak berpendingin udara, performanya stabil dan halus, cocok untuk harian maupun tanjakan.
Bodi ramping dan desain klasiknya membuat motor ini makin diminati kolektor, apalagi kalau kondisinya masih orisinal. Harga bekas sekitar Rp 10–20 jutaan, tergantung kondisi.
5. Suzuki Tornado GS
Dirilis sebelum RK Cool, Suzuki Tornado GS jadi salah satu bebek 2-tak pertama yang digemari di era 1990-an. Mesin 110cc 2-tak-nya responsif dan irit, tapi tetap kuat untuk nanjak dan akselerasi cepat.
Desainnya simpel, tangguh, dan mudah dirawat, menjadikannya motor “bahan gorengan” ideal bagi penggemar restorasi klasik. Harga bekas mulai Rp 6–15 jutaan.
Mengapa Disebut “Motor Bahan Gorengan”?
Istilah “motor bahan gorengan” mengacu pada motor bekas yang dibeli murah, lalu direstorasi atau dimodifikasi hingga nilainya melonjak tinggi. Motor 2 tak sangat cocok masuk kategori ini karena:
- Spare part orisinal makin langka.
- Nilai nostalgia tinggi di kalangan kolektor.
- Performa tinggi membuatnya tetap diminati untuk balap atau koleksi pribadi.
- Beberapa motor bahkan sudah dianggap sebagai aset investasi otomotif, bukan sekadar kendaraan biasa.
Tips Membeli Motor 2 Tak Bekas
- Periksa nomor rangka dan mesin. Pastikan cocok dengan surat-surat untuk menghindari motor bodong.
- Cek kondisi blok silinder dan kompresi. Mesin 2 tak bergantung pada kompresi sempurna untuk performa optimal.
- Gunakan oli samping berkualitas. Jangan asal pilih oli agar tidak merusak mesin lawas.
- Lakukan restorasi bertahap. Prioritaskan komponen performa, lalu baru estetika.
- Simpan motor di tempat kering. Karena banyak part besi, motor 2 tak mudah berkarat.
Motor bebek 2 tak bukan sekadar kendaraan klasik, tapi bagian dari sejarah otomotif Indonesia. Dari Yamaha 125Z yang super kencang, Suzuki Satria 120 R yang ringan dan lincah, hingga Tornado GS yang eksotis, semuanya punya karakter unik dan tenaga buas yang sulit ditandingi motor modern.
Bagi penggemar otomotif sejati, memiliki salah satu motor ini bukan cuma soal gaya, tapi juga nostalgia dan investasi jangka panjang. Karena semakin langka dan sulit ditemukan, harga motor bebek 2 tak terus meroket, menjadikannya harta berharga di garasi para kolektor.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Motor Listrik yang Menggunakan Baterai Swap, Cocok untuk Touring
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Sahabat Setia Asal Lombok Bawa Pulang Mobil Modifikasi Eksklusif Daihatsu
-
Cuma Tambah 1 Juta, Honda Scoopy Kuromi Siap Bikin Kamu Jadi Bintang di Jalanan Jogja
-
Mending Beli Yamaha Grand Filano Bekas atau Honda BeAT Baru? Intip Harganya
-
Bedah 3 Mobil Mewah Doni Salmanan yang Dilelang Negara
-
Wow! Irfan Hakim Dapat Mobil "Alphard Killer" dari Raffi Ahmad, Intip Plus Minusnya
-
Apa yang Bagus untuk Honda Beat? Ini 5 Rekomendasinya
-
Pilihan Mobil China 4x4 yang Siap Diajak Off-road, Salah Satunya Pernah Jadi Mobil Presiden
-
Mitsubishi Destinator Berapa Seat? Cek 5 Alternatifnya buat Kaum Mendang-mending
-
2 Jenis Kendaraan yang Haram Tenggak Bensin Campur Etanol Demi Kesehatan Mesin Jangka Panjang
-
Denza D9 vs Toyota Alphard: Selera Orang Kaya Bertahan atau Berubah Haluan?