- Mesin multi-bahan bakar atau multi-fuel engine dari Isuzu bisa menggunakan berbagai jenis BBM terbarukan.
- Mesin baru Isuzu bisa mengonsumsi tidak hanya diesel tetapi juga bahan bakar ramah lingkungan seperti bioetanol, biometana, bahan bakar sintetis hingga hidrogen.
- Mesin baru Isuzu ini bisa menawarkan biaya operasi yang lebih efisien untuk kendaraan niaga.
Suara.com - Berbagai teknologi diperkenalkan Isuzu Motors Limited di arena Japan Mobility Show atau JMS 2025 yang digelar di Tokyo 29 Oktober sampai 9 November 2025.
Salah satu yang menarik adalah purwarupa mesin multi-bahan bakar atau multi-fuel engine, bisa menggunakan berbagai jenis bahan bakar terbarukan demi mencapai netralitas karbon.
Mesin masa depan ini memiliki komponen-komponen kunci yang sama dengan mesin diesel konvensional, termasuk blok silinder dan poros engkol.
Uniknya mesin ini bisa menggunakan sistem pengapian serta injeksi bahan bakar berbeda-beda, sehingga pada akhirnya bisa mengonsumsi tidak hanya diesel tetapi juga bahan bakar ramah lingkungan seperti bioetanol, biometana, bahan bakar sintetis hingga hidrogen.
Dengan mesin baru ini Isuzu yakin pihaknya bisa menawarkan solusi mobilitas ramah lingkungan yang lebih fleksibel dan mudah dicapai khususnya bagi kendaraan niaga serta tentu saja bagi bisnis yang menggunakannya kelak.
Selain itu, seperti yang disampaikan Division Head of Business Strategy PT Isuzu Astra Motor Indonesia Rian Erlangga, sistem baru ini juga bisa menawarkan biaya operasi yang lebih efisien.
"Sehingga bukan saja mudah diimplementasikan, tetapi biaya operasional juga lebih efisien karena mesin ini sangat fleksibel," terang Rian di arena JSM 2025, Rabu (29/10/2025).
Lebih lanjut Isuzu mengatakan pihaknya mengembangkan mesin ini karena percaya ada banyak jalan (multi-pathway) untuk mencapai netralitas karbon, terlebih di karena kendaraan niaga memiliki ukuran, bobot serta aplikasi yang lebih beragam.
Dalam pameran yang sama Isuzu juga memperkenalkan solusi mobilitas Vertical Core Cycle Concept (VCCC), yang bisa mengangkut orang dan barang secara bersamaan, ke tempat dan waktu yang tepat.
Baca Juga: Isuzu Pamer Truk Pendingin Raksasa di GIIAS 2025, Solusi untuk Bisnis Makanan Segar
Ini adalah kendaraan listrik dengan rangka vertical, dengan sistem modular, yang setiap unit di dalamnya bisa bergerak secara independen serta sudah dibekali teknologi kemudi otonom.
President and Representative Directore COO Isuzu Motors Limited Shinsuke Minami mengatakan VCCC adalah cara Isuzu melihat dunia transportasi masa depan.
"Dari perspektif ini Isuzu kemudian merancang kendaraan dengan rangka vertikal inovatif yang dikenal sebagai vertical core," imbuh dia.
Vertical Core adalah platform bersama yang kompatibel dengan berbagai konfigurasi sehingga dapat diakses oleh bisnis, individu hingga komunitas lokal.
Uniknya kendaraan masa depan ini memungkinkan kendaraan disusun ulang menjadi unit-unit yang yang terdiri dari beberapa komponen utama, yang bisa bergerak secara independen. Alhasil sistem mobilitas VCCC ini bisa dioperasikan secara efektif dan efisien.
Berita Terkait
-
Isuzu Perkenalkan Teknologi Transportasi Cerdas dengan Rangka Vertikal di JMS 2025
-
Isuzu Festival 2025 Manjakan Pelanggan dengan Paket Ekstra Purna Jual
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isuzu Panther hingga Grand Livina: 6 MPV Bekas Irit dan Tangguh Setara Harga NMAX!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
5 Mobil Keluarga Mirip BYD Atto 1 dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih
-
5 Rekomendasi Aki Motor Terbaik untuk Honda BeAT yang Awet dan Murah
-
7 Mobil Listrik Paling Laris Penguasa Pasar RI: Fiturnya Canggih Nan 'Ngeri'
-
5 City Car untuk Ibu Rumah Tangga yang Nyaman, Irit, dan Praktis
-
Bukan Toyota Supra, Ferry Irwandi Justru Pilih 'Supra Bapa' Tembus Area Terisolasi
-
Taklukkan Tanjakan dan Bebatuan Cadas, IPONE Pastikan Mesin Tetap Aman
-
50 Kendaraan Baru Berebut Gelar Bergengsi di FORWOT Car of The Year 2025
-
Mengulik Cara Kerja Mesin Mitsubishi Destinator, "Turbo Hanya Main Saat Dipanggil"
-
BeAT vs Scoopy, Lebih Irit Mana? Ini yang Paling Cocok Jadi Motor Pertama