Otomotif / Motor
Jum'at, 07 November 2025 | 14:42 WIB
Ilustrasi busi (Pexels/Yash Seth).

Suara.com - Konferensi pers Pertamina memberikan jawaban yang memicu perdebatan terkait fenomena brebet massal yang menimpa sederet motor terutama di daerah Jawa Timur.

Salah satu perwakilan dari konferensi pers tersebut menyebut busi motor sebagai penyebab utama motor brebet.

Adapun sebelumnya, para pengguna motor mencurigai bahwa motor mereka mengalami kesulitan pembakaran bahan bakar alias brebet usai mengisi bensin dengan Pertalite.

Kecurigaan tersebut juga diperkuat dengan langkah Pertamina dan pemerintah untuk mencampur Pertalite dengan etanol.

Ada juga rumor bahwa Pertalite dicampur air sehingga menyebabkan mesin motor tak bisa melakukan pembakaran dengan sempurna.

Sebagai produsen Pertalite, Pertamina sontak menepis kecurigaan tersebut. 

Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM Cahyo Setyo Wibowo dalam konferensi pers di SPBU 51.601.65 Jemursari, Surabaya, Senin (3/11/2025) menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan uji spesifikasi terhadap Pertalite yang dituding jadi akar permasalahan motor berebet.

Cahyo menegaskan bahwa produk Pertalite aman untuk motor, bebas dari air dan tak mengakibatkan permasalahan pada pembakaran.

Biang kerok yang dituding sebagai penyebab motor brebet bagi Pertamina adalah busi yang sudah harus diganti.

Baca Juga: Daihatsu Siap Sambut Era Etanol, Semua Model Kompatibel dengan E10

Juanda, perwakilan dari mekanik yang hadir dalam konferensi tersebut menegaskan bahwa pihaknya telah mempelajari motor brebet yang dibawa ke bengkel kerap dalam kondisi busi sudah harus diganti.

Terlepas dari pedebatan tersebut, busi motor maupun mobil harus diganti secara berkala.

Lantas, apa yang menjadi tanda busi harus diganti? 

Kenali 3 Ciri-Ciri Busi Tua

Ilustrasi busi tua (Pexels/Yash Sheth).

Setidaknya ada tiga tanda-tanda bahwa busi sudah melewati masa jayanya dan harus diganti.

Tanda-tandanya mulai dari yang tak kentara hingga yang paling mengganggu kinerja motor.

1. Konsumsi bahan bakar meningkat (Boros)

Salah satu tanda-tanda awal busi mulai menua yakni bensin menjadi lebih boros dari biasanya.

Jika busi tidak dapat memercikkan api dengan baik, pembakaran bahan bakar menjadi tidak tuntas atau tidak sempurna.

Adapun menghasilkan tenaga yang sama, mesin akan secara otomatis membutuhkan lebih banyak bahan bakar.

Akibatnya, kendaraan akan terasa lebih boros dari biasanya tanpa adanya perubahan signifikan pada pola berkendara.

Berkaca dari penjelasan tersebut, busi tua akan membuat mesin berkali-kali lipat membakar bensin demi motor bisa berjalan mulus.

2. Tarikan berat saat ngegas dan mesin tersendat saat diam

Tak hanya boros, busi tua juga akan membuat mesin terasa berat ketika tuas gas ditarik.

Pembakaran yang tidak efisien berarti tenaga yang dihasilkan mesin berkurang, sehingga membuat akselerasi dan tarikan kendaraan terasa lebih berat dari biasanya.

Mesin juga akan terasa tersendat-sendat saat dalam keadaan diam.

Ketidakstabilan pembakaran menyebabkan putaran mesin menjadi tidak teratur dan menghasilkan getaran yang tidak wajar, terutama saat kendaraan dalam posisi diam (idle) atau saat melakukan akselerasi.

3. Mesin sulit dinyalakan terutama saat dingin

Busi yang sudah tak layak pakai juga lambat laun akan membuat motor sulit dinyalakan, bahkan tak bisa sama sekali.

Perlu diketahui bahwa busi berfungsi mengubah tegangan listrik menjadi percikan api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar.

Busi yang sudah aus menghasilkan percikan api yang lemah dan kadang tak konsisten.

Akhirnya, proses pembakaran di awal menjadi sulit terjadi dan mesin membutuhkan usaha (starter) yang berulang kali atau lebih lama untuk bisa menyala.

Kontributor : Armand Ilham

Load More