Otomotif / Mobil
Senin, 15 Desember 2025 | 06:35 WIB
Ilustrasi mobil listrik beka.
Baca 10 detik
  • Pasar mobil bekas Indonesia tahun 2025 diramaikan mobil listrik bekas.
  • Pemeriksaan mobil bekas perlu ketelitian, terutama masalah baterai.
  • Pemeriksaan utama mobil listrik bekas meliputi State of Health (SoH) baterai minimal 90% dan validitas garansi baterai.

Suara.com - Pasar mobil bekas Indonesia di tahun 2025 tidak lagi didominasi oleh kendaraan bensin (ICE) semata. Deretan mobil listrik (Electric Vehicle/EV) bekas mulai membanjiri.

Harga mobil listrik bekas yang mengalami depresiasi cukup tajam tentu menjadi godaan tersendiri.

Namun, membeli mobil listrik bekas memiliki "seni" yang berbeda 180 derajat dibandingkan membeli mobil konvensional.

Anda tidak perlu pusing memikirkan rembesan oli atau suara mesin kasar, tetapi ada risiko lain yang jauh lebih mahal jika luput dari pemeriksaan, yakni kesehatan baterai.

5 Tips Penting Beli Mobil Listrik Bekas

Jangan sampai niat hati ingin hemat bensin, malah rugi ratusan juta karena baterai bermasalah. Berikut adalah 5 tips krusial membeli mobil listrik bekas yang wajib Anda ketahui:

1. Cek State of Health (SoH) Baterai adalah Harga Mati

Jika di mobil bensin Anda mengecek kilometer, di mobil listrik yang paling utama adalah State of Health (SoH) baterai. SoH menunjukkan kapasitas maksimal baterai yang tersisa dibandingkan saat masih baru.

Jangan hanya percaya pada indikator bar baterai di dashboard. Mintalah penjual untuk melakukan general check-up atau pemindaian (scanning) di bengkel resmi merek tersebut.

Idealnya, carilah unit dengan SoH di atas 90%. Jika SoH sudah di bawah 80%, pertimbangkan ulang atau minta potongan harga yang besar, karena jarak tempuh mobil pasti sudah berkurang signifikan.

Ilustrasi mobil listrik. (Pixabay)

2. Pastikan Garansi Baterai Masih Berlaku

Komponen baterai menyumbang 40-50% dari harga mobil listrik. Mayoritas pabrikan memberikan garansi baterai 8 tahun atau 160.000 km. Namun, garansi ini bisa hangus (void) karena hal sepele.

Baca Juga: Daya Beli Rendah, Nasib Mobil Listrik Indonesia Terancam Jika Tanpa Subsidi

Cek apakah pemilik sebelumnya pernah melakukan modifikasi kelistrikan, seperti penambahan audio aftermarket, lampu tembak, atau klakson yang memotong kabel asli.

Modifikasi kelistrikan yang tidak sesuai standar pabrik adalah alasan utama garansi baterai ditolak. Pastikan buku servis tercatat rapi di bengkel resmi.

3. Periksa Bagian Kolong Mobil (Undercarriage)

Berbeda dengan mobil biasa, "nyawa" mobil listrik sebagian besar ada di bagian bawah. Hampir semua mobil listrik menempatkan paket baterai di dasar sasis (floorboard).

Naikkan mobil ke lift hidrolik (bisa di tempat cuci mobil atau bengkel). Periksa dengan teliti apakah ada penyok (dent), goresan dalam, atau bekas benturan keras pada pelindung baterai.

Benturan pada casing baterai bisa merusak sel di dalamnya, menyebabkan risiko korsleting, atau bahkan terbakar di kemudian hari. Jika pelindung baterai terlihat penyok parah, segera tinggalkan.

ilustrasi mobil listrik

4. Periksa Kelengkapan Charging

Jangan lupa memeriksa alat tempur pengisian daya. Seringkali pembeli mobil bekas lupa menanyakan portable charger (kabel casan rumahan).

Load More