Tampilan berbeda terlihat dalam lanjutan serial fiksi “Abad Kejayaan” di ANTV yang belakangan mendapat perhatian pemirsanya. Kupasan sederhana mengenai nilai-nilai yang menarik untuk pemirsa dalam cerita Abad Kejayaan disampaikan oleh ulama PBNU yang diwakili Lembaga Dakwah Nahdatul Ulama. Salahsatunya yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH Zakky Mubarak MA pada episode 24 yang memberikan kupasan ringkas pertama kali di penutup Abad Kejayaan.
Paparan ringkas hikmah cerita Abad Kejayaan muncul sejak Kamis (22/12015) melalui filler penutup serial tersebut dan akan muncul berbeda pada setiap episodenya. Menurut Kyai Zakky, apa yang digambarkan serial Abad Kejayaan sebagian besar adalah apa yang terjadi pada sejarah perjalanan Islam di dunia.
“Kalau mengganggap tidak sesuai dengan sejarah Islam, sejarah Islam yang mana? Ya, itulah salah satu peradaban dan kerajaan Islam di belahan dunia mana pun. Silakan pelajari sejarah Islam dunia secara menyeluruh.,” kata Kyai Zakky.
Jangankan di Turki (Kekaisaran Ottoman/Kesultanan Ustmaniyah) kata Kyai Zakky, di Arab Saudi saja, setelah era Khulafaur Rasyidin (kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib) pemerintahan Islam berubah menjadi kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun.
“Seorang khalifah pada masa Khulafaur Rasyidin, tidak pernah bertindak sendiri ketika negara menghadapi kesulitan, selalu bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain. Sedangkan setelah era sesudahnya sering bertindak otoriter,” ujar Kyai Zakky.
Ulama kelahiran Cirebon, 20 Februari 1950 itu juga menambahkan bahwa fenomena perbudakan, selir, raja punya banyak wanita pendamping, adalah sesuatu yang wajar pada banyak kerajaan, termasuk kerajaan Islam. “Jangan dikaitkan atau melihatnya dengan kacamata zaman sekarang,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU, Dr. Al Zastrow Ngatawi, M.Si, menganggap permintaan untuk menghentikan penayangan "Abad Kejayaan" terlalu berlebihan, dan justru dapat menimbulkan kesan negatif pada citra umat Islam.
"Kita tidak bisa menghadapi ini secara emosional, apalagi menekan dengan menggunakan intimidasi atau kekuatan massa. Alih-alih bisa mengembalikan citra Islam sebagai agama suci, tapi justru bisa jadi pembuktian bahwa umat Islam itu cengeng, mudah marah, tidak kreatif, dan gampang tersinggung," tuturnya dalam diskusi bertajuk "Abad Kejayaan: Antara Fiksi, Sejarah, dan Agama" di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (23/1).
Al Zastrow melanjutkan, pro-kontra "Abad Kejayaan" justru bisa jadi momentum strategis pengenalan sejarah Islam yang selama ini dipinggirkan dan disingkirkan dalam wacana pengetahuan masyarakat.
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence