Suara.com - Menyambut Hari Lupus Sedunia, pada 10 Mei sebuah petisi diluncurkan di laman change.org meminta agar pemerintah menyediakan obat “off label” bagi Orang Dengan Lupus (Odapus) dalam skema BPJS Kesehatan.
Lupus adalah penyakit autoimun kronis, di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya menjaga tubuh dari serangan penyakit, justru "menyerang" berbagai sistem atau organ dalam tubuhnya sendiri dan dapat mengancam jiwa. Saat ini diperkirakan ada sekitar 400 ribu penyandang lupus di Indonesia, kebanyakan diantaranya adalah perempuan usia produktif.
Petisi yang dapat diakses di www.change.org/ObatUntukLupus itu dibuat oleh Dian Syarief, seorang penyandang Lupus yang juga ketua dari Syamsi Dhuha Foundation, sebuah organisasi nirlaba peduli lupus. Petisi itu ditujukan kepada Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Kepala BPJS.
Dalam petisinya Dian Syarif mengatakan:
“Saat ini di Indonesia memang sudah ada program BPJS Kesehatan yang memberikan jaminan kesehatan bagi rakyat Indonesia, namun masih perlu disempurnakan teknis pelaksanaannya. Masalah yang dihadapi Odapus adalah, obat-obat lupus yang masih dikategorikan sebagai obat-obat "off-label", belum masuk dalam skema penjaminan, walau obat-obat tersebut diresepkan oleh dokter yang merawatnya.
Obat "off label" adalah obat-obat yang merupakan obat bagi terapi pengobatan penyakit lain, namun dibutuhkan sebagai terapi pengobatan bagi Odapus. Akibatnya, biaya penggunaan obat-obat "off label" tersebut masih harus ditanggung oleh para Odapus walau yang bersangkutan adalah peserta dan berobat melalui program BPJS Kesehatan”.
Menurut Dian, sudah sembilan tahun -sejak 2006- pihaknya terus memperjuangkan adanya obat-obatan off label dalam skema yang ditanggung pemerintah.
“Petisi ini bermaksud untuk mengingatkan kembali Menteri Kesehatan RI yang baru [Nila Moeloek], agar usulan yang sudah pernah kami sampaikan pada 2013 dapat dikabulkan dan dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan.
Heriva Puji Rahayu dari Cimahi yang ikut menandatangani petisi mengatakan, “Sebagai Odapus saya merasakan sekali pengobatan yang mahal dan terus menerus.”
“Istri saya seorang odapus dan benar adanya diperlukan obat obatan lain yang saat ini belum di cover oleh BPJS. Mari bersama sama peduli Lupus, karena kepedulianmu selamatkan hidup,” kata Deden Ramadhaniansyah, pendukung petisi. Sampai saat ini petisi sudah didukung lebih dari 2700 orang.
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence