Suara.com - Menindaklanjuti kejadian gempa yang berpotensi tsunami di wilayah NTB, Bali, dan pesisir timur Jawa Timur, Yayasan Plan International Indonesia (YPII) telah melakukan penilaian cepat atas kebutuhan masyarakat yang terdampak gempa, dan siap mengirimkan bantuan kedaruratan bagi masyarakat Lombok Utara. Pukul 7.30 WIB, bantuan berupa 500 paket tenda pengungsian (terpal, selimut, tikar) siap diberangkatkan dengan pesawat Hercules milik TNI.
Direkur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia, Dini Widiastuti, mengatakan, pihaknya bertindak cepat dengan membantu proses evakuasi korban ke wilayah yang lebih aman.
“Saat ini, prioritas kami adalah memastikan keselamatan dan perlindungan anak-anak secara fisik dan psikososial. Kami sedang berupaya memberangkatkan bantuan shelter kits untuk 500 keluarga atau 2500 orang, dan kemudian bantuan psikososial anak," katanya.
Sehari sebelumnya, pada 5 Agustus 2018 waktu setempat, Lombok dihantam gempa berkekuatan 7.0 SR, di episentrum 18 km barat daya Lombok Timur. Peringatan tsunami pun dikeluarkan, namun tidak lama kemudian ditarik kembali.
Gempa susulan berkekuatan 5 hingga 5,6 magnitude terus mengguncang kepulauan itu. Gempa juga terasa sampai ke Bali, Jember dan Sidoarjo di Jawa Timur. Korban jiwa diperkirakan berjumlah 82 orang.
“Tadi malam, setelah gempa bumi dahsyat terjadi, masyarakat di Lombok Utara dievakuasi ke lokasi yang lebih tinggi untuk mengantisipasi kemungkinan tsunami. Dari rekaman video yang dibuat, terlihat kepanikan masyarakat. Hingga pagi ini masih terjadi gempa susulan yang dirasakan, meski tidak sekuat gempa semalam. Bahkan di ibu kota provinsi, yang berjarak satu setengah jam perjalanan dengan kendaraan, masyarakat khawatir dengan kemungkinan bangunan runtuh. Selain itu, pagi ini mitra kami melaporkan akses jalan ada yang retak-retak sehingga sulit dilalui,” lanjut Dini.
Sebagai respons terhadap informasi kebencanaan yang dirilis pemerintah lewat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Plan membentuk Emergency Response Team (ERT) bersama Yakkum Emergency Unit (YEU). Pada 2 Agustus lalu, ERT sudah menyelesaikan proses penilaian terhadap kebutuhan cepat (Rapid Need Assessment/RNA) di enam desa di Lombok Utara, terutama di Kecamatan Bayan.
Plan sedang menyiapkan rencana penyediaan bantuan dan dukungan di empat sektor, yakni Pemulihan, Perlindungan Anak, WASH, dan Pendidikan. Intervensi tersebut dicanangkan akan berlangsung enam bulan, bermitra dengan YEU.
Keenam desa yang menjadi objek RNA tersebut adalah Sambik Elen, Loloan, Senaru, Batu Rakit, Sukadana, dan Karang Bajo, dengan target keluarga yang penerima bantuan berjumlah 500 keluarga (2500 orang penerima manfaat). Hasil RNA menyimpulkan, kebutuhan mendasar yang perlu segera dipenuhi adalah pengadaan tenda-tenda pemulihan pengungsian dengan kelengkapannya (terpal, selimut, tikar), dukungan psikososial pasca bencana bagi anak-anak, penyediaan air bersih dan sarana sanitasi, serta penyelenggaraan elemen pendidikan di situasi kedaruratan.
Tim RNA menemukan, wilayah Bayan di Lombok Utara masih kurang mendapat bantuan kemanusiaan dan pendampingan dari berbagai pihak. Kesulitan pendataan berbasis jenis kelamin, gender, dan data difabel menjadi salah satu penyebabnya.
“Kami sedang mempersiapkan peralatan sekolah untuk didistribusikan ke anak-anak yang proses belajarnya terganggu akibat bencana ini. Prioritas kami adalah penyediaan tenda-tenda darurat,” lanjut Dini.
Pada 1 Agustus 2018, BMKG mencatat 422 kali gempa, yang tertinggi berkekuatan 5,7 SR. Pada 2 Agustus 2018, Badan Pengelolaan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan, ada 2.255 keluarga di Lombok Timur yang terdampak bencana, atau setara 24.753 orang.
Di Lombok Utara tercatat 8.727 keluarga terdampak, atau setara 22.608 orang. Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) telah mendistribusikan bantuan ke Lombok Timur dan Lombok Utara dalam bentuk makanan, selimut, tikar, tenda-tenda keluarga, serta paket untuk keluarga.
Berita Terkait
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Mendagri dan Ketua Baznas Bahas Penyaluran Bantuan Kemanusiaan Palestina dan Indonesia
-
Terobos Blokade, 3 Truk Bantuan Baznas Bersama Mishr Al Kheir Berhasil Masuk Rafah
-
Indonesia Kirim 800 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
-
7 Fakta Baru Pembunuhan Brigadir Nurhadi: Dipiting Jurus Maut & Dihantam Cincin Akik
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence