Suara.com - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM meluncurkan secara resmi Program Studi (Prodi) Ilmu Aktuaria pada Sabtu (4/5/2019). Bertempat di Auditorium FMIPA, peluncuran ini ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr.
Pendirian program studi ilmu aktuaria secara resmi tertuang dalam Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 1754/UN1.P/SK/HUKOR/2018 tertanggal 22 Oktober 2018 lalu. Prodi Ilmu Aktuaria UGM juga telah memenuhi persyaratan minimal akreditasi program studi sebagaimana tertuang dalam SK BAN-PT Nomor 163/SK/BAN-PT/Min-Akred/S/X/2018.
Ketua Prodi Ilmu Aktuaria UGM, Drs. Danardono, MPH., Ph.D., menyatakan bahwa Ilmu Aktuaria merupakan bidang ilmu yang menggunakan teori probabilitas, matematika, statistika, dan ekonomi untuk mengukur serta menghitung dampak finansial atas kejadian tak tentu di masa mendatang. Lulusannya diharapkan memiliki kemampuan teknikal yang sangat baik dengan memperhatikan actuarial control cycle dan etika profesi dalam pekerjaannya.
“Kemampuan yang mereka miliki nantinya setara dengan Ajun Aktuaris atau ASAI (Associate of the Society of Actuaries of Indonesia) sesuai dengan standar PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia),” sebutnya.
Lebih lanjut Danar memaparkan bahwa kurikulum prodi ini dirancang sesuai dengan karakteristik dan kualifikasi profil lulusan bidang Aktuaria. Selain itu, kurikulum ini juga dibuat dengan memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. “Pelaksanaan kurikulum nantinya didukung oleh SDM di bidang kajian ilmu Aktuaria; fasilitas perkuliahan dan laboratorium komputasi yang memadai; serta kerja sama dengan perusahaan juga institusi pengguna lulusan bidang Aktuaria, seperti perusahaan-perusahaan asuransi, OJK, dan PAI,” terangnya.
Bill Duggan, Field Director dari Risk Management, Economic Sustainability, and Actuarial Science Development in Indonesia (READI) Canadian, menyatakan bahwa prodi ini cocok untuk UGM dengan sejarah jurusan ekonomi, matematika, serta statistikanya yang terkenal. Selain itu, kehadiran prodi ini juga akan membantu mengembangkan potensi perekonomian Indonesia. “Peluncuran ini akan menjadi simbol menuju perekonomian Indonesia menjadi 5 besar di dunia,” ramalnya.
Djagal, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa alasan UGM meluncurkan prodi ini karena kebutuhan negeri ini. “Negara memerlukan aktuaris untuk memprediksi kondisi dunia saat ini. Hal itu demi kemajuan bangsa, bahkan kemanusiaan itu sendiri. Oleh karenanya, kita sebagai universitas nasional perlu melahirkan para aktuaris,” terangnya.
Selain UGM, Djagal menyebut saat ini di Indonesia hanya delapan universitas yang mengkaji Ilmu Aktuaris, namun hanya enam di antaranya yang dibuat prodi sementara dua sebagai peminatan saja. Mengenai prospek kerja, ia menerangkan posisi aktuaris terbilang menjanjikan secara finansial dan tantangan kerjanya. “Lulusan Ilmu Aktuaria biasanya akan bekerja dalam bidang asuransi, namun lowongan kerja lain juga terbuka baginya,” ungkapnya.
Untuk tahun ajaran mendatang, Djagal menyatakan Ilmu Aktuaria sudah masuk menjadi salah satu prodi yang bisa dipilih dalam seleksi masuk UGM dari berbagai jalur. Walaupun baru dibuka, ia mengungkapkan bahwa tingkat seleksi sudah tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding kedokteran dan beberapa prodi teknik. “Dari hal itu, kami jadi tahu bahwa publik menyadari profesi ini diperlukan,” tuturnya.
Baca Juga: Sekolah Vokasi UGM Ajak Lestarikan Budaya Lewat Gelaran Mahakarya 2019
Oleh karena itu, Djagal berharap Ilmu Aktuaria ini akan menjadi prodi ke depannya yang sesuai dengan keinginan bangsa dan negara. “Saya berdoa agar prodi ini akan menjadi prodi yang semakin maju dan bisa bermanfaat bagi Indonesia. Syukur lagi jika dapat segera melahirkan prodi S2,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 - 
            
              Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
 
Terkini
- 
            
              Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
 - 
            
              Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
 - 
            
              Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
 - 
            
              Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
 - 
            
              Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
 - 
            
              Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
 - 
            
              Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
 - 
            
              Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
 - 
            
              Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
 - 
            
              Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence