Suara.com - Kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Keadaan tersebut dapat dirasakan secara langsung di berbagai tempat, dengan maraknya pembangunan pencakar langit, wilayah permukiman, jalan tol, hingga rel kereta api, dan MRT serta LRT yang menjadi bukti nyata atas pemenuhan kebutuhan tersebut.
Berdasarkan tingkat kebutuhan pasar konstruksi di Asia, posisi Indonesia di peringkat keempat saat ini sudah cukup besar, dan bahkan terbesar di regional Asia Tenggara. Ironisnya, Indonesia masih berada di peringkat 71 dari 140 dalam indeks daya saing infrastruktur.
Ini merupakan suatu permasalahan yang harus kita selesaikan, karena berdampak besar pada keterlambatan dalam mengikuti alur dunia pada pengembangan konstruksi.
The 17TH Civil Engineering National Summit (CENS) UI hadir sebagai wadah diskusi antar golongan profesional yang berada di bidang konstruksi dengan para mahasiswa teknik sipil di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan serangkaian solusi yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang atau akan dihadapi oleh Indonesia. Salah satunya upayayang diharapkan dapat meningkatkan daya saing pasarkonstruksi Indonesia adalah dengan penggunaan cutting edge technologies yang diiringi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Salah satu penggunaan cutting edge technologies yang menjadi perhatian CENS UI dalam mempermudah pekerjaan konstruksi di Indonesia adalah Building Information Modelling (BIM).
BIM merupakan sejenis software yang berfungsi mensimulasikan informasi dari suatu desain secara tiga dimensi. Selain mendesain bangunan, BIM juga dapat mengkalkulasikan RAB pembangunan, durasi pengerjaannya, serta simulasi tentang perawatan dan sistem pengoperasian bangunan, yang mencakup instalisasi air dan listrik dari sebuah desain.
Walaupun BIM dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan yang sulit, penggunaannya di Indonesia belum optimal. Selain BIM, ada banyak jenis alat/fasilitas penunjang cutting edge technology lainnya seperti digital construction, artificial intelligence, penggunaan AR & VR, pengoperasian drone dalam pembangunan suatu proyek untuk pekerjaan fisik serta pengawasan, penggunaan material yang eco-friendly, dan lainnya.
Penggunaan cutting edge technology terbukti berhasilmeningkatkan daya saing infrastruktur secara lebih efisien di beberapa negara maju yang telah menggunakannya. Walaupundemikian, penggunaan cutting edge technology bukanlah solusi yang sepenuhnya.
Baca Juga: Konstruksi Jembatan Tol Desari Amblas Saat Dicor, Lima Pekerja Terluka
Hal ini disebabkan oleh polemik di masyarakat mengenai peran manusia yang tugasnya tergantikan dengan hadirnya cutting edge technology.
CENS UI beranggapan bahwa, penggunaan cutting edge technology bukanlah solusi yang tepat, apabila kondisi SDM Indonesia belum sepenuhnya handal untuk mengaplikasikan alat-alat cutting edge technology. Penggunaan cutting edge technology juga memiliki pengaruh yang baik dalam mempermudah pekerjaan manusia.
CENS UI merupakan serangkaian kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Ikatan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Rangkaian acara CENS UI dimulai dengan perlombaan bidang teknik sipil, company visit, dan diakhiri dengan konferensi nasional sebagai puncak acaranya. Tahun ini, The 17TH CENS UI hadir dengan membawakan tema “Way of New Era Involving Cutting Edge Technology for Resiliet Construction.”
Tema ini mengangkat isu yang ada di dunia konstruksi pada saat ini, yaitu mengenai optimalisasi penggunaan teknologi konstruksi untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dan menciptakan bangunan berketahanan.
Adapun output yang dihasilkan dari diskusi The 17TH CENS UI berupa roadmap yang dapat dimanfaatkan negara sebagai referensi dalam melakukan pembangunan berskala.
Berita Terkait
-
Menteri PUPR Minta Pekerja Konstruksi di Aceh Miliki Sertifikat
-
PUPR Dorong Percepatan Percepatan Sertifikasi Pekerja Konstruksi
-
Terowongan Jadi Alternatif Konstruksi Bangun Jalan di Indonesia
-
Menteri Basuki Ajak Pelaku Jasa Konstruksi Disiplin Terapkan SOP
-
Jokowi Minta Tenaga Konstruksi Indonesia Setara Jepang dan Jerman
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence