Suara.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Bantul telah menetapkan kegiatan membatik sebagai Muatan Lokal yang masuk ke dalam kurikulum sekolah. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk menciptakan keberlangsungan kecakapan hidup serta pelestarian budaya batik di lingkup daerah, Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) pun menginisiasi Komunitas Pembatik Cilik.
Komunitas ini merupakan sebuah wadah bagi siswa-siswi lintas sekolah binaan YPA-MDR di satu kecamatan, yang memiliki minat dan bakat dalam membatik.
“Harapan YPA-MDR adalah bahwa siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga dapat terus mengasah kecakapan hidup serta kepercayaan diri yang dapat menjadi bekal bermanfaat untuk masa depan mereka dan warga sekitarnya” tutur Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo dalam acara Virtual Media Visit Komunitas Pembatik Cilik Kecatamatan Gedangsari, Gunung Kidul, Kamis (24/2).
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh peraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2017, Anjani Sekar Arum yang saat ini juga menjadi narasumber membatik Komunitas Pembatik Cilik YPA-MDR.
“Tantangannya mengubah mindset anak-anak dalam membatik serta mendidik untuk menjadi seniman pembatik cilik dengan membuat karya dari hati serta membentuk kreatifitas sejak dini” jelas Anjani Sekar Arum, mengutip siaran tertulis.
Melalui pembentukan Komunitas Pembatik Cilik ini, YPA-MDR berharap dapat melestarikan batik yang merupakan salah satu identitas budaya Yogyakarta, dan juga dapat membantu potensi perkembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kegiatan membatik yang dilakukan oleh YPA-MDR di sekolah binaan, telah mendukung predikat “Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia” yang dinobatkan oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council). Salah satunya yaitu ketika Kecamatan Gedangsari terpilih menjadi salah satu destinasi perhelatan Jogja International Batik Biennale (JIBB) tahun 2018 lalu.
Pada acara dengan lingkup internasional tersebut, Presiden World Craft Council Dr. Ghada Hijjawi Qaddumi secara langsung mengunjungi salah satu sekolah binaan YPA-MDR, yaitu SMKN 2 Gedangsari, yang dipilih menjadi salah satu perwakilan sekolah yang berhasil melestarikan budaya batik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence