Suara.com - Bila digarap dengan baik, sampah sebenarnya memiliki banyak potensi, di antaranya terciptanya lingkungan yang sehat dan juga memberikan dampak ekonomi. Hal ini yang menjadi salah satu alasan lahirnya aplikasi Rapel (Rakyat Peduli Lingkungan).
Rapel merupakan sebuah start-up yang bergerak dibidang pegolahan sampah anorganik sejak 2019. Bersama Better Earth Sustainable Project, Banjar Legian Kelod, Bali menjadi area percontohan pertama dalam program Bank Sampah Terpadu.
Baru-baru ini, Rapel mengajak ibu-ibu PKK dari Banjar Legian Kelod untuk mengelola bank sampah terpadu. Acara ini pun mendapat sambutan yang positif hingga diikuti oleh lebih dari 200 ibu-ibu PKK.
Di hadapan 200 ibu-ibu PKK, Rapel memberikan edukasi para warga untuk memisahkan sampah anorganik sesuai dengan kategori jenisnya, sampah plastik, kaca, kertas, logam, dan minyak jelantah.
Tak hanya mengajak warga untuk memilah sampah, Rapel juga memberikan nilai ekonomi pada setiap sampah yang dikumpulkan oleh warga. Sehingga warga juga dapat merasakan manfaat dari pengelolaan Bank Sampah terpadu.
"Kami memulai program ini di Banjar Legian Kelod, karena Banjar ini merupakan area pariwisata yang menghasilkan cukup banyak sampah anorganik," kata Yasinta sebagai COO Rapel.
Dalam kegiatan ini, para peserta juga mendapatkan edukasi tentang mengolah sampah anorganik dan nantinya setiap bulan Rapel akan mengambil sampah dari bank sampah yang dikelola oleh Banjar Legian Kelod.
"Dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular, kami sangat terbuka dalam menjalin kerjasama dengan banyak bank sampah yang dikelola oleh Banjar-banjar, komunitas, dan pengusaha di wilayah Bali," imbuh Yasinta.
Baca Juga: Startup Pengolah Sampah Waste4Change Raup Pendanaan Rp 77 Miliar
Berita Terkait
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Diminta Pemerintah Bikin Pengolahan Sampah, Pengamat: PIK Bisa jadi Contoh Kawasan Mandiri Lain
-
Mahasiswa KKN UNS Kembangkan Program 'Berseri' untuk Kelola Sampah Organik di Serangan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence