Suara.com - Mahasiswa sarjana (S1) yang normalnya telah lulus setelah menjalani masa pendidikan selama 4 tahun, nyatanya masih banyak beberapa mahasiswa yang mengalami telat kelulusan.
Faktor penyebab telatnya kelulusan mahasiswa ini dikarenakan oleh alasan yang bermacam-macam, bisa karena diri sendiri maupun faktor luar.
Namun yang pasti, tidak ada satupun mahasiswa yang ingin momen kelulusannya menjadi terlambat.
Meskipun demikian menjadi mahasiswa tingkat akhir bukanlah hal yang mudah, pasalnya mahasiswa harus fokus untuk menyelesaikan ujian skripsi sebelum bisa memperoleh gelar sarjana sesuai dengan bidang keilmuan yang dipilihnya.
Ujian skripsi memang seringkali dikeluhkan oleh sebagian mahasiswa karena dianggap sulit dan akan menjadi penentu kelulusan mereka.
Padahal, asalkan memahami dengan benar dan mau mencari informasi dari berbagai sumber serta mengikuti berbagai kegiatan diskusi akan mempermudah dalam mengerjakan skripsi nantinya.
Selain itu, faktor dari dalam diri sendiri juga sangat berpengaruh untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan cepat.
Karena tidak sedikit mahasiswa yang malas dan tidak konsisten dalam mengerjakan skripsi serta tidak tahu harus mendiskusikan permasalahannya dengan siapa sehingga membuat momen kelulusannya harus tertunda.
Memahami banyaknya mahasiswa yang membutuhkan wadah untuk mendiskusikan skripsi mereka, Ginanjar Rahmawan yang merupakan Akademisi Dosen Marketing di STIE Surakarta memberikan wadah diskusi yang dapat diikuti secara gratis terhadap para mahasiswa di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Polisi Mengamankan Delapan Mahasiswa Saat Demo di Kota Jayapura
Dengan berkeliling kedai kopi, Ginanjar telah melakukan diskusi skripsi dengan para mahasiswa.
“Yang sudah saya lakukan di sekitar Solo dan Jogja, namun banyak sekali temen-temen mahasiswa minta saya datang ke Malang, Surabaya, Jakarta, bahkan ada yang minta saya ke Palembang dan Pontianak,” kata Ginanjar.
“Di Solo beberapa kali saya adakan mulai dari di Shopee Technopark sampai coffeeshop, ada total 30 mahasiswa,” sambungnya.
Dalam diskusi tersebut, hampir semua hal didiskusikan oleh Ginanjar bersama para mahasiswa mulai dari judul, teori, variabel, indikator, sampel, alat analisis, dan cara membahas.
Karena masing-masing peserta terkadang ada yang baru tahap membuat judul, namun yang lainnya sudah penelitian di lapangan atau ambil data sehingga Ginanjar memutuskan untuk membahas keseluruhannya agar para mahasiswa bisa paham.
Untuk jumlah pesertanya, Ginanjar memberi kuota hingga maksimal 10 orang saja karena dirinya ingin diskusi ini dapat dilakukan dengan intens.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence