Suara.com - Mungkin banyak yang mendengar melaksanakan puasa syawal akan membuat pelaksananya mendapatkan banyak keistimewaan. Namun, apakah hari kedua lebaran boleh puasa?
Sebagaimana kita tahu lebaran Idul Fitri dirayakan setiap tanggal 1 Syawal. Tahun ini Idul Fitri 1445 H jatuh pada 10 April 2024. Nah apakah boleh tanggal 11 April 2024 atau hari kedua lebaran langsung puasa?
Sebelumnya perlu diketahui, penjelasan mengenai amalan sunnah puasa bulan syawal bisa dilaksanakan umat Islam agar mendapatkan lebih banyak keutamaan diriwayatkan oleh Ibnu Majah, bunyinya sebagai berikut:
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ، كَانَ يَصُومُ أَشْهُرَ الْحُرُمِ . فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " صُمْ شَوَّالاً " . فَتَرَكَ أَشْهُرَ الْحُرُمِ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَصُومُ شَوَّالاً حَتَّى مَاتَ
Artinya: “Seperti diceritakan Muhammad bin Ibrahim, Usamah bn Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW lalu berkata, “puasalah di bulan Syawal.” Ia lalu melaksanakan puasa tersebut sampai akhir hayat,” (HR Ibnu Majah).
Hukum puasa syawal adalah sunnah. Tujuan dari amalan sunnah ini adalah mendekatkan diri kepada Allah Swt. Oleh karena itu, tidak ada kewajiban bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa syawal. Akan tetapi, puasa syawal tidak dapat dilaksanakan di awal puasa. Abu Sa'id AL Khudri menjelaskan
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ
Artinya: “Rasulullah SAW melarang berpuasa pada hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Muslim).
Atas dasar hadist tersebut maka hari raya Idul Fitri itu hanya satu hari saja, yakni tanggal 1 Syawal, di mana shalat ied dilaksanakan. Lantas, apakah hari kedua lebaran boleh puasa?
Kembali pada penjealsan hadist di atas, tanggal 1 syawal diharamkan untuk puasa karena pada hari itulah kita merayakan hari raya idul fitri. Namun pada hari kedua atau ketiga di bulan syawal tidak diharamkan untuk berpuasa.
Maka hari kedua lebaran diperbolehkan untuk puasa, termasuk melaksanakan puasa qadha ramadhan dan juga melaksanakan puasa sunnah.
Niat puasa syawal
Bagi yang akan melaksanakan puasa syawal, penting untuk memahami syarat sah melaksanakan puasa. Puasa syawal dianjurkan untuk dilaksanakan selama enam hari dan disarankan untuk melaksanakannya secara tidak berurutan.
Dalam melaksanakan puasa syawal, harus diawali dengan membac niat puasa syawal seperti halnya membaca niat puasa sunnah lainnya. Berikut bacaan niat puasa syawal,
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghodin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillahi ta’alaa.
Artinya: saya berniat puasa dari enam hari syawal, sunnah karena Allah Swt.
Keutamaan melaksanakan puasa syawal
Melaksanakan puasa syawal memungkinkan seseorang untuk memperoleh pahala atau keistimewaan sebagai berikut.
1. Pahala seperti puasa setahun penuh
Rasulullah saw bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR Muslim).
Dari sabda tersebut dapat kita ketahui bahwasanya seseorang yang melaksanakan puasa ramadhan kemudian melanjutkan puasa syawal selama enam hari akan mendapatkan pahala berpuasa selama setahun. Dengan demikian, itu memungkinkan seseorang mendapakan kebajikan dalam kehidupan.
2. Mendapatkan kesempurnaan berpuasa ramadhan
Menyambung penjelasan nomor satu, ketika seseorang melaksanakan puasa ramadhan kemudian disambung puasa syawal selama enam hari ia mendapatkan kesempatan menyempurnakan puasa ramadhan. Rasulullah shallalLahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
“Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’ Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya” (HR at-Tirmidzi).
3. Tanda bahwa amal ibadah puasa di bulan ramadhan diterima oleh Allah Swt.
Dikutip dari islam.nu.or.id, sebagian besar ulama mengatakan pahala dari perbuatan baik adalah menerima perbuatan baik setelahnya. Siapa saja yang melakukan kebaikan dan melanjutkannya, maka itu juga merupakan tanda bahwa kebaikan pertama diterima oleh Allah Swt.
Oleh karenanya, ketika melaksanakan puasa ramadhan sudah usai tetapi masih melanjutkan amal ibadah puasa syawal dan puasa sunnah lainnya, ini merupakan tanda bahwa amal ibadah puasa di bulan ramadhan diterima oleh Allah Swt.
4. Dosa-dosa kita diampuni
Menyambung penjelasan sebelumnya, ketika amal ibadah puasa ramadhan diterima oleh Allah Swt, itu juga merupakan pertanda bahwa dosa-dosa kita diampuni oleh Allah Swt. Sahabat Abu Hurairah ra meriwayatkan hadist Rasulullah saw yang berbunyi:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
5. Semakin dekat dengan Allah Swt
Dengan melaksanakan ibadah puasa syawal ini juga merupakan pertanda kita memiliki semangat spiritual untuk melanjutkan ibadah yang kita laksanakan di bulan ramadhan. Dengan melestarikan ibadah sunnah, kita menjadi semakin dekat dengan Allah Swt, karena Allah mencintai hambanya yang mendekatkan diri kepada-Nya.
Alaman sunnah merupakan perantara kita untuk menjadi semakin dekat dengan Allah, sebagaimana penjelasan hadist qudsi yang berbunyi:
وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
Artinya: “Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku pun mencintainya.” (HR al-Bukhari)
Demikian itu informasi apakah hari kedua lebaran boleh puasa atau tidak.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya