Suara.com - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek identik dengan beragam makana khas, yang berkaitan dengan keberuntungan didasarkan pada pengucapan serta penampilannya, termasuk dalam sajian kue. Adapun salah satu kue yang dianggap bisa membawa keberuntungan ketika Imlek adalah kue bulan atau moon cake. Yang membuat penasaran, kue bulan halal atau tidak?
Melihat dari asal-usulnya, kue bulan sebenarnya biasa dihidangkan dalam Festival Pertengahan Musim Gugur atau biasa juga disebut dengan Perayaan Kue Bulan. Seperti namanya, perayaan ini dilakukan untuk menyambut musim gugur. Meski begitu, pada perayaan Imlek, kue berbentuk bulat, dengan bagian kulit yang lembut dan isian pasta tebal yang bervariasi itu pun laris di pasaran dan selalu ada di meja makan.
Kue tradisional yang sudah ada sejak zaman dinasti Ming tersebut dibuat sebagai penanda dari keutuhan terkait rezeki, kemakmuran, serta kesehatan. Kue yang memiliki rasa khas ini telah diperkenalkan dan dimakan di Cina selama berabad-abad lalu.
Sejarah Kue Bulan
Kue bulan atau moon cake dikenal juga sebagai yue bing dalam bahasa Cina, berasal dari Dinasti Song (960-1279). Kue ini secara khusus disebutkan dalam Kronik Dinasti Song Selatan oleh Wu Zhimu.
Kemudian selama masa pemerintahan Kaisar Dinasti Tang Xizong (873–888), kue bulan juga dihidangkan oleh istana kepada para tamu selama gelaran Festival Pertengahan Musim Gugur. Praktik ini kemungkinan besar yang mengilhami asosiasi kue dengan pengadaan festival setiap tahunnya.
Meskipun asosiasi tersebut berasal dari Dinasti Tang, namun praktik pembuatan dan makan kue bulan mulai populer selama Festival Pertengahan Musim Gugur pada Dinasti Ming (1368–1644).
Kue bulan yang paling banyak ditemui dan dijual di pasaran bergaya Kanton, yaitu berbentuk bulat, berdiameter empat inci, dan memiliki ketebalan sekitar satu setengah inci. Di bagian atas kue bulan Kanton biasanya akan menampilkan karakter huruf Cina yang membawa keuntungan (misalnya, "umur panjang" atau "harmoni") atau nama pabriknya sendiri.
Isian kue bulan pun bermacam-macam, bisa dari pasta padat yang terbuat dari biji bunga teratai, kacang merah manis, maupun jujube. Isian linnya ada kuning telur asin, kacang-kacangan, biji-bijian, potongan buah, hinhga bahan makanan yang gurih seperti ham kering.
Selain Kanton, ada pula variasi lainnya, sepwrti kue bulan Chao shan (Teochew), kue bulan "kulit salju" Hong Kong dan kue bulan Suzhou. Berbeda dengan kue bulan China, kue bulan ala Jepang ada yang berbentuk kelinci.
Baca Juga: Kue Imlek Apa Saja? 7 Makanan Perayaan Pergantian Tahun Baru Selain Kue Keranjang
Dalam budaya yang berkembang di tengah masyarakat China, dianggap aneh, bahkan tidak sopan, jika makan kue bulan secara utuh. Setiap kue yang hendak di makan harus dipotong-potong serta dibagi-nagikan kepada orang lain.
Kue Bulan Halal atau Tidak?
Timbul banyak keraguan dari masyarakat terkait kehalalan kue bulan ini. Sebab alah satu bahan khas pembuatan kue bulan yang paling sering digunakan adalah minyak babi.
Namun bahan ini biasanya digunakan dalam pembuatan kue bulan di China. Umumnha minyak babi digunakan pada bagian pastry untuk membuat kulit kue bulan tampil mengilap, tidak kering, setta tetap lembut. Selain menggunakan minyak babi, di beberapa daerah di China ada juha kue bulan yang secara khusus dibuat menggunakan daging babi panggang sebagai isiannya.
Namun seiring berjalannya waktu, sudah banyak penjual kue bulan yang menjual kue bulan dengan label halal alias tidak lagi menggunakan minyak babi lagi. Adapun salah satu bahan pengganti minyak babi yang biasa digunakan untuk pembuatan kue bulan di Indonesia adalah minyak sayur.
Selain pengguanaan minyak sayur, ada pula penjual kue bulan yang yang memakai minyak kacang untuk pembuatan kulit kue bulan, salah satunya Moone Bakery. Tak kalah denga minyak sayur, minyak kacang juga bisa membuat tampilan kue mengkilap dan lembut.
Jadi, bagi Anda yang ingin mencoba kue bulan khas Imlek, sekarang tidak perlu khawatir. Sebab sudah banyak kue bulan yang kini dibuat dengan bahan-bahan halal, sehingga Anda bisa menyantapnya dengan tenang. Namun jika masih ragu, jangan segan tanya kepada penjual terkait bahan yang digunakan untuk membuat kue bulan.
Demikian tadi penjelasan tentang kue bulan halal atau tidak. Saat ini bahan pembuatan kue bulan sudah bayak yang mulai beralalih menggunakan minyak sayur atau minyak kadang, bukan minyak babi lagi.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya
-
Menghapus Dosa Satu Tahun, Kapan Puasa 10 Muharram Tahun 2025