Suara.com - Malam-malam terakhir Ramadan selalu menghadirkan harapan besar bagi umat Islam untuk meraih Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini disebut sebagai momen penuh keberkahan dan ampunan.
Namun, bagi sebagian perempuan khususnya yang sedang haid atau nifas muncul pertanyaan: apakah mereka tetap bisa mendapatkan keutamaan malam tersebut meski tidak dapat salat dan puasa?
Pertanyaan ini wajar, mengingat banyak ibadah utama di bulan Ramadan berkaitan dengan salat dan puasa. Larangan untuk melaksanakan kedua ibadah ini sering kali membuat sebagian perempuan merasa kehilangan kesempatan meraih pahala maksimal di malam-malam terakhir Ramadan. Namun, pandangan ini bisa jadi keliru.
Lailatul Qadar: Keberkahan untuk Semua
Lailatul Qadar tidak eksklusif bagi mereka yang bisa beriktikaf di masjid atau melaksanakan salat malam. Keutamaan malam ini bergantung pada penerimaan amal oleh Allah, bukan hanya pada jenis ibadah tertentu.
Hal ini diperjelas dalam riwayat yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Latha’iful Ma’arif, ketika Juwaibir bertanya kepada Adh-Dhahhak tentang perempuan haid, nifas, musafir, dan orang yang tertidur, apakah mereka mendapat bagian dari Lailatul Qadar. Jawabannya tegas:
"Ya, setiap orang yang amalnya diterima Allah akan diberi bagian dari Lailatul Qadar."
Ini menjadi kabar baik bagi perempuan yang sedang haid atau nifas. Mereka tetap memiliki peluang untuk mendapatkan keberkahan malam tersebut dengan berbagai bentuk ibadah lain yang tak kalah bernilai.
Ibadah yang Bisa Dilakukan
Baca Juga: Sparkling Ramadan Ngabuburit di Taman Kota Peruri: Paduan Acara Spiritual, Harmoni Musik, dan Bazaar
Meski tidak bisa salat atau puasa, ada banyak amalan lain yang bisa dilakukan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar:
Memperbanyak Istighfar
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk beristighfar, terutama di waktu sahur. Bacaan Sayyidul Istighfar adalah salah satu doa yang sangat dianjurkan:
“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah yang menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau.”
Bersedekah
Allah berjanji akan mengganti setiap sedekah dengan yang lebih baik:
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Hukum Mewarnai Rambut dalam Islam, Apakah Boleh Menurut Ulama dan Fiqih?
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis