Suara.com - Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia yang tersisa di babak kedua Indonesia Masters 2018, Fitriani, harus terhenti. Fitriani gagal merebut tiket perempat final setelah dihentikan Ratchanok Intanon (Thailand), dengan skor 17-21 dan 16-21, Kamis (25/1/2018).
Ini kali ketiga Fitriani takluk dari juara dunia 2013 tersebut. Sebelumnya Fitriani juga dihadang Intanon dalam ajang Jepang Open Super Series 2017 dan Malaysia Masters 2018.
"Lumayan puas dengan penampilan saya hari ini walaupun masih banyak kesalahan sendiri dan salah pengembalian bola. Pukulan lawan sudah matang, saya harus latihan lebih keras lagi. Harapan saya tadi saya bisa mengeluarkan kemampuan saya. Alhamdulillah semua udah keluar, cuma masih ada error-nya," ungkap Fitriani, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com.
"Waktu di game kedua, saya 'kalah' angin, jadi dorongan bola kurang kebelakang dan disergap oleh lawan. Sementara kaki saya kurang siap. Soal angin, saya kurang cepat adaptasi, lawan kontrolnya lebih bagus, dia sudah lebih matang," Fitriani menambahkan.
Selanjutnya, Fitriani akan berkonsentrasi menuju Badminton Asia Championships 2018 yang akan berlangsung di Alor Setar, Malaysia, pada 6-11 Februari mendatang.
"Dari segi defense, saya masih sering ragu-ragu. Power saya harus ditambah, kecepatan harus konsisten dan fokus harus lebih stabil," sebut atlet pelatnas PBSI ini.
Sementara itu Asisten Pelatih Tunggal Putri PBSI, Herli Djaenudin, menuturkan bahwa masih banyak hal yang mesti dibenahi Fitriani.
"Banyak yang mesti dievaluasi, dari pertahanannya masih sering mati-mati sendiri. Variasi pukulan mesti ditambah. Fitri posturnya kecil, tapi kakinya kuat dan lincah. Kami harap ke depannya (pukulan) stroke-nya lebih komplet," jelas Herli.
Dikatakan sang pelatih, Fitriani cs memang masih belum bisa bicara banyak di turnamen selevel super series dan premier.
Baca Juga: Delapan Wakil Indonesia Pastikan Tiket Perempat Final
"Target kami realistis ya, untuk kelas super series dan premier, kami belum bisa bicara apa-apa, tapi kelas grand prix gold dan grand prix, masih bisa," tutup Herli.
Tag
Berita Terkait
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Begini Banget Nasib Timnas Indonesia, 5 Hari Lagi FIFA Matchday Belum Ada Lawan
-
Bintang Brasil Sebut Timnas Indonesia U-17 Sebagai Lawan Serius di Piala Dunia U-17 2025
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Sejelek Apa Timnas Indonesia U-17 Sampai Keok?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Kembali ke Mandalika, Jorge Lorenzo Bicara Tentang Kecepatan, Strategi, dan Hidup Setelah MotoGP
-
Korea Masters 2025: Tiga Ganda Putri Indonesia Langsung Tersingkir
-
Debut Manis Novak Djokovic di Athena, Alejandro Tabilo Tak Berkutik
-
Jakarta Bersiap untuk Capital Market Run 2025, 3.500 Pelari akan Turun ke Jalan
-
Terungkap Alasan Anthony Ginting Absen di Korea Masters 2025
-
Anthony Ginting Absen, Inilah Daftar Wakil Indonesia di Korea Masters 2025
-
Bagian Penting Tim, Pelita Jaya Jakarta Perpanjang Kontrak Vincent Kosasih
-
Rombak Besar-besaran, Tangerang Hawks Basketball Lepas Habib Titoaji
-
Tumbang di Final Hylo Open 2025, Putri KW Ambil Pelajaran dari Mia Blichfeldt