Suara.com - Ganda putri Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi berhasil menjadi juara Indonesia Master 2018 usai mengalahkan wakil tuan rumah, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2018). Matsutomo/Takahashi menang dengan skor 21-17 dan 21-12.
Tampil di hadapan suporter tuan rumah, tidak mempengaruhi pasangan Jepang itu. Tekanan yang diberikan suporter justru dijadikan peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro ini sebagai motivasi untuk memenangi pertandingan.
"Suporter di Indonesia banyak sekali, sebenarnya saya merasa tertekan. Tapi dalam diri saya sebenarnya ada motivasi untuk memenangkan pertandingan," kata Takahashi usai pertandingan.
Matsumoto menambahkan, bahwa pihaknya sudah mengetahui kemampuan yang dimiliki Greysia/Apriyani. Sebelum menghadapi wakil Indonesia itu, mereka juga sudah melakukan persiapan yang matang.
Oleh karena itu keduanya tampil cukup meyakinkan di final. Bahkan, mereka bisa mengeluarkan kemampuan yang telah disiapkan selama latihan.
"Beberapa kali kami sudah ketemu dengan mereka. Saya bisa memberikan yang terbaik di pertandingan tadi. Persiapan kami sudah matang, mereka juga matang. Kami bersyukur bisa memenangkan pertandingan," ujar Misaki.
"Saya sebenarnya kurang tahu. Mereka pengalaman juga banyak, kemampuan mereka sangat tinggi. Saya yakin Greysia/Apriyani biaa berkembang," jelas Misaki.
Berita Terkait
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Comeback Apriyani/Fadia di Hong Kong Open 2025: Duet Andalan Indonesia Siap Unjuk Gigi Lagi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025