Suara.com - Tim Thomas Indonesia gagal mewujudkan target juara Piala Thomas 2018. Hendra Setiawan dan kawan-kawan terhenti langkahnya di semifinal usai dikalahkan Cina, 1-3, Jumat (25/5/2018) lalu.
Menanggapi hasil minor itu, legenda bulutangkis Indonesia, Icuk Sugiarto mengkritisi masalah fisik para arjuna Merah Putih.
Menurutnya, Jonatan Christie dan kawan-kawan bisa tampil lebih baik jika memiliki ketahanan fisik yang mumpuni.
Baca Juga: Berhijab, Dinar Dyah Ayustine Tampil Beda
"Itu hasil terbaik yang mereka capai. Kita harus akui bahwa lawan sangat kuat. Tetapi secara teknis adik-adik kita harusnya bisa tampil lebih dari itu," kata Icuk Sugiarto, ditemui usai acara buka puasa bersama di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Saya melihat secara teknis, terlihat performa dari kemampuan fisik kurang menunjang. Sehingga kalau diajak bermain rubber (game), fisiknya kurang menunjang. Jadi kemampuan fisik yang kurang baik berdampak pada mental dan penampilan di lapangan," lanjut Icuk Sugiarto.
Icuk Sugiarto pun berharap PBSI, selaku induk olahraga bulutangkis Indonesia, bisa berkaca dan berbenah diri jika ingin melihat prestasi bulutangkis Indonesia kembali bersinar.
Dia menilai, PBSI juga harus bijak dalam hal menentukan komposisi pemain, sebab bukan hanya pemain pelatnas yang berhak membela nama Indonesia.
"Thomas Cup ini dibiayai oleh negara, Asian Games juga dibiayai oleh negara, semua anak-anak bangsa, tanpa terkecuali kalau memang menunjukkan prestasi terbaik, sewajarnya untuk bisa mewakili Indonesia," ujarnya.
"Itu yang harus diperlihatkan oleh pimpinan-pimpinan di PBSI. Jangan sampai (mengdahulukan) kepentingan kelompok, tetapi mengorbankan Indonesia," tandas Icuk Sugiarto.
Tag
Berita Terkait
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Panggulnya Kerap Kambuh, Jonatan Christie Berharap Tahun 2026 Bebas Cedera
-
Puasa Rajab Dimulai Kapan? Simak Jadwalnya untuk Perbanyak Pahala di Akhir 2025
-
Kurang Sabar Jadi Petaka, Jonatan Christie Ditekuk Kunlavut di BWF World Tour Finals 2025
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan