Suara.com - Sebuah kemenangan manis. Boleh disebut begitu, untuk menggambarkan keberhasilan Sebastian Vettel (Ferrari) mengukir kemenangan di F1 GP Kanada 2018. Karena itu, kontak terakhirnya dengan radio komunikasi tim sebelum parc ferme adalah "woohoo" dan kalimat "grazie" atau terima kasih dalam bahasa Italia.
Benarlah. Kemenangan lelaki asal Jerman ini begitu didambakan. Tidak sebatas ia kini unggul satu poin di atas Lewis Hamilton (Mercedes), sang pemegang tampuk tertinggi klasemen sementara driver F1 2018. Namun sekaligus mengakhiri "puasa" panjang kemenangan Scuderia Ferrari di Kanada yang sudah berlangsung 14 tahun.
Terakhir mereka menang di sini pada tahun 2004 atas nama Michael Schumacher.
Tambah satu catatan lagi, kemenangan ini diukir di Sirkuit Gilles Villeneuve. Sebuah lokasi balap jet darat di Quebec, Montreal, Kanada yang dinamai berdasar mendiang GV (Gilles Villeneuve), driver F1 zaman old.
Ia juga bernaung di tim Ferrari sampai kepergiannya yang mengenaskan di Sirkuit Zolder, Belgia, tahun 1982. Sekaligus driver kesayangan Enzo Ferrari, pemilik tim The Prancing Horse.
Vettel yang mengawali balapan di posisi terdepan tampil gemilang hingga bendera finish dikibarkan. Posisi pebalap asal Jerman itu tak tergoyahkan oleh dua pesaing terdekat, Valtteri Bottas (Mercedes) dan Max Verstappen (Red Bull Racing) yang berturut-turut finish kedua dan ketiga.
"Saya mendedikasikan kemenangan hari ini untuk tim, dan penggemar di Kanada. Saya rasa mereka telah menunggu begitu lama untuk melihat Ferrari tampil bagus di sini," ungkap Vettel seperti dilansir laman resmi F1, Senin (11/6/2018).
Kemenangan ini merupakan kemenangan Vettel ketiga dalam kalender F1 GP 2018 setelah GP Australia dan GP Bahrain. Sekaligus menjadi kemenangan ke-50 sepanjang kariernya di F1.
Meski mendominasi balapan sejak awal hingga berakhirnya balapan, Vettel menilai balapan tak mudah.
Baca Juga: Diisukan Jadi Ketua BPIP, Uya Kuya Banjir Ucapan Selamat
"Di tengah balapan, setelah masuk pit stop saya berpikir, kita berada di urutan keberapa? Saya tak tahu. Kemudian, juga harus mengubah banyak hal khususnya pada ban," sambungnya.
Salah satu kunci kemenangan dia, adalah performa menawan jet darat SF71H tunggangannya. Menurutnya, perubahan di sektor power unit memiliki peran besar menggeser Hamilton dari klasemen sementara driver F1.
"Performa mobil sangat luar biasa. Dan itu terus membaik, karenanya kita mampu menjaga jarak dan mengontrol balapan hari ini," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Fajar/Fikri Syukuri Raihan 'Runner-up' di French Open 2025, Alihkan Fokus ke Hylo Open
-
Luka Doncic Alami Cedera Jari dan Kaki Kiri, Absen Sepekan
-
Rahasia Alex Marquez Raih Hasil Sempurna di MotoGP Malaysia, Akui Ubah Strategi
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Race Sepang Belum Start, Alex Marquez Sudah Kunci Runner-up MotoGP 2025, Kok Bisa?
-
McLaren Menggila di Kualifikasi: Norris Start Terdepan di F1 GP Meksiko 2025
-
Jadwal Final French Open 2025 Hari Ini: Fajar/Fikri Hadapi Nomor 1 Dunia
-
Prahdiska Jumpa Mohammad Zaki, Tunggal Putra Pastikan Satu Tiket Final Indonesia Masters II 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun