Suara.com - Gelaran Asian Games 2018 yang disambut antusiasme masyarakat, sayangnya harus diwarnai beberapa isu, salah satunya soal tiket habis dan bangku kosong yang bahkan sudah mendapat perhatian OCA (Dewan Olimpiade Asia). Mendapat sorotan masyarakat, INASGOC selaku pihak penyelenggara pun akhirnya memberikan penjelasan.
Berbagai komentar miring dan keluhan memang sudah dilontarkan oleh masyarakat yang ingin menikmati langsung perhelatan Asian Games. Salah satunya seperti diutarakan Rahayu Indah, seorang pegawai konsultan lingkungan yang mengaku kesulitan membeli tiket pertandingan bulutangkis yang diminatinya.
"Kapan lagi nonton Asian Games? Ini empat tahun sekali, belum tentu nanti kita jadi tuan rumah lagi. Tapi saya susah banget cari tiket. Enggak dapet-dapet karena sold out terus," kata Rahayu kepada Antara, Jumat (24/8/2018).
"Saya sudah mencoba beberapa alternatif tempat penjualan tiket, tetapi kehabisan terus. Susah banget. Tapi saya mau coba lagi. Nonton pertandingan apa saja deh, yang penting saya bisa nonton Asian Games," sambungnya.
Hal yang sama dialami Antonius. "Saya enggak tahu ini karena pada antusias atau penjualan tiket yang bermasalah. Soalnya saya lihat badminton di TV penonton enggak penuh. Tetapi pas cek di Blibli.com, kok sold out," ungkapnya.
"Akhirnya saya nonton anggar saja. Kesal!" ujar Antonius lagi.
Masalah bangku kosong sementara tiket dinyatakan sold out atau sulit didapat ini nyatanya banyak terjadi. Berdasarkan pantauan Antara, di venue sofbol saat grand final putri Jepang melawan Taiwan misalnya, terlihat banyak bangku penonton yang tidak terisi. Sementara di loket depan arena tertulis keterangan bahwa tiket habis terjual (sold out).
Begitu juga di lokasi Tennis Indoor Senayan, saat pertandingan antara tuan rumah Indonesia melawan Kirgistan di Pool A. Saat itu terlihat hanya sejumlah bangku di dekat sisi lapangan yang terisi penonton. Bahkan bangku-bangku yang kosong terlihat begitu mencolok.
Belakangan, masalah bangku kosong itu pun akhirnya menjadi perhatian khusus sekaligus sorotan OCA. Berdasarkan salinan surat tertanggal 21 Agustus 2018 yang ditujukan kepada Presiden INASGOC Erick Thohir, tak kurang dari Director General OCA Husain Al Musallam pun menyampaikan keprihatinan sekaligus imbauannya terhadap masalah ini.
Baca Juga: Luis Milla: Wasit Tidak Punya Hati...
"Kami melihat bahwa di berbagai venue selama perhelatan Asian Games 2018 banyak bangku yang kosong yang (katanya) sudah dijatah oleh manajer venue atau manajer kompetisi untuk ofisial federasi (olahraga) nasional setempat," tulis Husain dalam surat tersebut.
"Ini tentu menyebabkan kebingungan dan terlihat tidak baik bagi broadcasting dengan banyaknya bangku kosong," sambungnya di surat itu.
"Dewan Olimpiade Asian menginstruksikan (supaya) tidak lebih dari 10 persen bangku yang diperuntukkan bagi ofisial. Saya akan mengapresiasi jika Anda bisa menginformasikan hal ini kepada pihak venue dan pejabat yang bersangkutan," pungkas pimpinan OCA dalam suratnya tersebut.
Belakangan, Ketua Deputi II INASGOC, Francis Wanandi, memberikan penjelasan terutama terkait keluhan masyarakat tentang habisnya tiket sementara kursi di arena masih banyak yang kosong. Salah satu alasan menurutnya adalah karena masalah pada vendor lama yaitu Kiostix, sehingga pihak INASGOC melakukan perpindahan vendor penjualan tiket ke Blibli.com, Tiket.com dan Loket.com.
"Saat ini dalam masa transisi... Kami menutup yang lama dan membuka penjualan tiket yang baru. Kita harap setelah ini tidak akan ada lagi keluhan," kata Francis, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (24/8) malam.
Francis pun mengatakan, saat ini penonton yang membeli secara daring tidak perlu lagi menukarkan tiket elektroniknya menjadi tiket fisik. Penonton cukup menunjukkan tiket elektronik untuk langsung masuk ke arena. Adapun penjualan secara daring sendiri menurutnya juga dimaksudkan untuk mengurangi potensi calo.
Berita Terkait
-
Chatbot Builder Tanpa Coding: OCA AI dari Telkom untuk Pembuatan Chatbot Cepat, Mudah, dan Efisien
-
OCA Telkom Dorong Bapenda Sumbar: Transformasi Digital Ramah Lingkungan Dalam Kelola Pajak Daerah
-
OCA Indonesia Bantu UMKM Permudah Kelola Layanan Pasca Penjualan
-
Dibandingkan dengan Olimpiade Paris, Pembukaan Asian Games 2018 Kembali Ramai Dibahas
-
Jadi Wasit Timnas U-23 vs Korsel, Shaun Evans Pernah Bikin Indonesia dan Persib Bandung Ngamuk
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Prahdiska Jumpa Mohammad Zaki, Tunggal Putra Pastikan Satu Tiket Final Indonesia Masters II 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
-
French Open 2025: Sabar/Reza ke Perempat Final usai Atasi Rekan Senegara
-
French Open 2025: Jafar/Felisha Gagal Revans Wakil Thailand, Janji Bangkit Lebih Kuat
-
Jadwal MotoGP Malaysia 2025: Persaingan Terbuka Tanpa Marc Marquez dan Martin
-
Nomor eFootball Jadi Andalan, Tim Esports Indonesia Siap Berlaga di Asian Youth Games 2025
-
Pertacami Umumkan Ikut Multi Event Pertama, MMA Indonesia Siap Tempur di Asian Youth Games 2025
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel