Suara.com - Kurash adalah salah satu cabang bela diri yang diperkirakan telah eksis lebih dari 3.500 tahun lalu. Seperti dikutip dari Antara, soal teknik bertarung dan kunciannya mirip dengan cabang olah raga (cabor) yudo.
Kontingen Indonesia mengandalkan I Komang Adiarta untuk menyumbang medali dari cabang olahraga kurash di Asian Games 2018, mengingat atlet kelahiran Bali ini telah memenangi berbagai kejuaraan. Demikian dipaparkan pelatih kurash tim Indonesia, Deni Zulpendri di Jakarta, Minggu (26/08/2018).
I Komang Adiarta telah mengikuti sejumlah kejuaraan, baik tingkat dunia maupun Asia. Atlet kelahiran 17 November 1996 ini pernah menempati peringkat 17 kejuaraan dunia kurash di Hong Kong.
Selain I Komang Adiarta, Adesta Putu Wiradamungga yang nantinya akan turun di kurash kelas -90 putra juga diharapkan mampu menyumbangkan medali.
Atlet kelahiran Februari 1991 ini adalah atlet judo, dengan prestasi peringkat ke-sembilan di Asian Games 2014 di Seoul, Korea Selatan, peringkat ke-17 dalam Olimpiade 2012 di London, Britania Raya, dan peringkat ke-sembilan Kejuaraan Asia 2013 di Bangkok, Thailand.
Tak sebatas itu, juga menduduki peringkat ke-tiga judo kelas -81 kg dalam SEA Games 2013 di Naypyidaw, Myanmar, dan peringkat ke-lima judo kelas -81 SEA Games 2011 di Jakarta, Indonesia.
"Selain keduanya, kami juga mengharapkan atlet lainnya bisa mengukir prestasi. Kami sangat mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia agar mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa," ujar Deni Zulpendri.
Sebagai catatan, kurash adalah cabor tradisional asal Asia Tengah yang pertama ditandingkan di Asian Games 2018. Putusannya berdasar rapat Koordinasi Komite Asian Games pada 18 Agustus 2017. Sebelum itu, kurash masuk sebagai cabang eksibisi dalam Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Saat itu, cabor kurash masih belum memiliki aturan baku penilaian, hingga pada 1990 Komil Yusupov, pahlawan kemerdekaan Uzbekistan, juga master kurash dan guru besar judo dan sambo membuat penelitian tentang martial arts satu ini.
Baca Juga: #2019GantiPresiden Banyak Penolakan, Sandiaga: Beralih ke Digital
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Marco Bezzecchi Rajai Sprint Race, Bocah Pacu Jalur Dapat Sepatu Marc Marquez
-
Marco Bezzecchi Gila! Menyalip di Lap Terakhir, Hancurkan Dominasi Ducati di Mandalika
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Mandiri Looping for Life Edukasi 1.000 Siswa Mandalika dan Perkuat UMKM di MotoGP 2025
-
Kualifikasi MotoGP Indonesia: Marco Bezzecchi Lampaui Rekor Catatan Waktu Tercepat Jorge Martin
-
Marco Bezzecchi Segel Pole Position MotoGP Indonesia, Marc Marquez Tercecer
-
Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Mandalika 2025, Nonton di Sini
-
Final Trial Game Dirt 2025 Bandung: Duel Hidup-Mati M. Zidane vs Asep Lukman
-
Ajak Generasi Muda Cintai Alam, Rock Climbing Festival 2025 Digelar
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus