Suara.com - Pebalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo, menyebut pemilihan ban yang salah menjadi penyebab utama kecelakaan yang dialaminya saat mengaspal di Sirkuit Misano, Italia, Minggu (9/9/2018).
Pebalap kelahiran Spanyol itu tergelincir di dua lap terakhir saat tengah bertarung dengan Marc Marquez (Repsol Honda) dalam perebutan podium kedua MotoGP San Marino. Lorenzo mengaku kehilangan cengkraman ban depan saat berbelok di tikungan delapan, hingga harus puas finis di posisi ke-17.
Lorenzo menerangkan, keputusannya memilih ban medium-medium seperti halnya sang rival, Marc Marquez dan Andrea Dovizioso terbukti salah. Pebalap berjuluk X-Fuera itu menyesal karena ban medium yang dipilihnya ternyata tak punya daya cengkram yang baik, khususnya di bagian depan.
Pebalap yang identik dengan nomor 99 itu mengakui gaya pengeremannya yang halus kurang cocok dengan ban bertekstur keras. Namun, kondisi Sirkuit Misano yang panas, membuatnya tak memiliki pilihan lain.
Penggunaan ban soft atau lembut dinilai Lorenzo tak cocok dikondisi Sirkuit Misano saat ini. Saat mencobanya di sesi latihan bebas pada Jum'at (7/9/2018), ban bertekstur lembut terbukti tak bertahan lama dan hancur saat memasuki lap ke-5.
"(Alasan kecelakaan itu) adalah keputusan menggunakan ban medium-medium yang normalnya tidak saya sukai, terutama ban depan," ujar Lorenzo seperti dilansir dari Autosport, Senin (10/9/2018).
"Saya tak memiliki daya cengkram di samping, begitu juga di tengah permukaan ban depan. Itu membuat pengereman menjadi sulit."
"Hal itu membuat saya memperlambat motor dengan menekan banyak rem, jadi memilih ban bertekstur seperti batu ini pada akhirnya membawa masalah serius bagi saya selama balapan," ungkap Lorenzo.
Hanya finis di posisi ke-17 membuat Lorenzo tertahan di posisi keempat klasemen sementara MotoGP 2018. Dirinya tertinggal 91 poin dari Marc Marquez yang memuncaki klasemen.
Berita Terkait
-
Motul Grand Prix Jepang 2025 Jadi Saksi Marc Marquez Kunci Gelar Juara Dunia ke Sembilan Kali
-
Ducati Panigale V4 R 2026 Nggak Ada Lawan, Spek MotoGP Bisa Digeber di Jalanan!
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
9 Motor Ahmad Sahroni yang Diduga Tak Muncul di LHKPN, Harganya Bikin Nelen Ludah!
-
Posisi 2 Klasemen, Alex Marquez Gak Ngebet Minta Motor Pabrikan Musim Depan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit