Suara.com - Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi mengaku cukup puas dengan penampilan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sepanjang tahun 2018.
Namun demikian, Herry menyebut keduanya masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.
"Dibilang jelek juga enggak. Fajar/Rian sudah mulai kelihatan (peningkatannya) walau masih butuh waktu menurut saya," kata Herry saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Di tahun 2018, Fajar/Rian tercatat telah meraih dua gelar BWF World Tour: Malaysia Masters dan Syed Modi. Hasil itu bisa dibilang jauh lebih baik dari tahun lalu.
Pada tahun 2017 silam, Fajar/Rian tak mampu berbicara banyak di kancah turnamen Superseries—saat ini bernama BWF World Tour. Mereka hanya berhasil meraih satu gelar, yakni SEA Games 2017.
Meski secara permainan sudah jauh meningkat, Herry menganggap performa anak asuhnya itu belum selevel dengan ganda putra terbaik milik Indonesia saat ini, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Herry menilai, Fajar/Rian masih perlu memperbaiki diri dan lebih bekerja keras lagi. Tahun 2019 diharapkan menjadi awal moncernya permainan mereka.
"Nanti di 2019 saya berharap Fajar/Rian bisa mendekati (level) Kevin/Marcus dari segi ranking, permainan, dan prestasi," tutur Herry.
Khusus untuk Fajar, Herry menyebut anak didiknya itu harus lebih bekerja keras demi meningkatkan level permainannya. Fajar dinilai masih lemah dalam hal fisik dan kekuatan.
Baca Juga: 10 Akun Olahraga Indonesia Paling Populer di Twitter 2018
"Terutama Fajar, dia masih banyak PR untuk tingkatkan power tangan dan kakinya. Tadi kan saat main di latihan ya ramai saja ya, tapi tenaganya masih kalah," ujar Herry.
"Kalau dari segi lain sudah beda-beda tipis lah ya, cuma mental, tenaga dan ketahanan ototnya masih belum. Daya tahan otot kalau bisa dibilang masih 60-70 persen lah, kalau Kevin/Marcus kan sudah teruji banget," tukasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Rayakan Natal dan Tahun Baru 2026 Penuh Warna di Satoria Hotel Yogyakarta
-
Amri Syahnawi Sakit Cacar, Batal Tampil di Australia Open 2025
-
Bentrok dengan Jadwal Ujian Akademik, Zaki Ubaidillah Tak Bisa Ikuti Australian Open 2025
-
Dampingi Istri akan Melahirkan, Anthony Ginting Absen dari Australia Open 2025
-
Ni Kadek Dhinda Jadi Harapan Regenerasi Tunggal Putri Pelatnas PBSI
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Didukung Perpani, MilkLife Archery Challenge Seri 2 Alami Lonjakan Peserta 50 Persen
-
Ribuan Peserta Padati GBK! Indonesia Domino Tournament 2025 Resmi Bergulir Meriah
-
Jawaban Polos 'Bocah Ajaib' Arimbi Mengapa Pilih Posisi sebagai Opposite
-
Hany Budiarti Siap 'Comeback' di Proliga 2026 usai Punya Momongan? Begini Jawabannya
-
Jakarta Livin Mandiri Rekrut Yolla Yuliana untuk Proliga 2026
-
Mental Baja, Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Semifinal Kumamoto Masters 2025
-
Apriyani Rahayu Ungkap Penyebab Kekalahan atas Pasangan Jepang di Kumamoto Masters 2025
-
Menuju SEA Games 2025: Tim Review Finalisasi Peta Medali Kontingen Indonesia
-
Usai Cetak Sejarah, Menpora Pastikan Dukung Janice Tjen untuk Tampil di Olimpiade 2028
-
Tangerang Hawks Lepas Nikholas Mahesa