Suara.com - Pebalap sepeda junior putra Indonesia, Angga Dwi Wahyu Prahesta kembali meraih medali saat turun di hari terakhir ajang Asian Track Championships (ATC) 2019, Minggu (13/1/2019). Teraktual, Angga berhasil meraih perak dari nomor omnium junior putra.
Angga meraih medali perak di nomor omnium usai mencatatkan 129 poin dari empat nomor balapan, yakni scratch, tempo, elemination, dan point race. Sebagaimana diketahui, omnium merupakan nomor balapan track yang menggabungkan empat balapan sekaligus.
Dari nomor scratch Angga mengumpulkan 32 poin, tempo 38 poin, elemination 30 poin, serta point race 29 poin. Menurut Angga, point race merupakan balapan paling krusial hingga dirinya berhasil menggondol medali perak.
"Pertandingan tadi sangat berat. Karena ada empat lomba (balapan sekaligus). Race terakhir yang tadi (point race) adalah balapan paling krusial," ungkap Angga di paddock Tim Indonesia di Jakarta Internasional Velodrome (VIJ), Minggu (13/1/2019).
Perak dari nomor omnium sendiri merupakan medali ketiga bagi Angga di ATC 2019. Sebelumnya, pebalap sepeda berusia 17 tahun itu meraih satu medali emas dari nomor scratch dan satu perunggu dari nomor point race.
Angga pun mengaku sangat puas dengan raihan total tiga medali di ATC 2019. Selain menandai debut gemilangnya dengan prestasi, medali emas yang diraih Angga juga menghantarkannya mencetak sejarah.
Ya, Angga menjadi pebalap junior Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas di ajang balap sepeda track tingkat Asia. Selain itu, medali emas miliknya juga menyelamatkan wajah Indonesia di kategori able ATC 2019.
Pasalnya, selain Angga, para pebalap elit Tanah Air gagal mempersembahkan medali emas. Hanya pebalap putri Crismonita Dwi Putri yang berhasil menyumbangkan medali perunggu di nomor 500 individual time trial.
Baca Juga: Resmi, Persipura Tak Lagi Dilatih Oswaldo Lessa di Musim 2019
"Sangat puas, karena ini pertama kali ikut (kejuaraan track Asia) dan pertama kali juara. Ini pertama kali juga lomba di 2019," ujar Angga semringah.
Berita Terkait
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Balap Sepeda Vuelta Espana Dihentikan Mendadak karena Demo Pro-Palestina
-
Unjuk Aksi di Ternadi Bike Park, Andy Prayogo Juara Men Elite 76 Indonesian Downhill 2025
-
Pecahkan Rekor, Pesepeda Australia Menangi Lomba Ultra Cycling Lintang Flores 2025
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Target 120 Emas Dinilai Terlalu Tinggi, Erick Thohir Minta Cabor Lebih Jujur
-
Oklahoma City Thunder Jadi Tim Pertama Raih Kemenangan ke-10 di NBA Musim 2025/2026
-
Update Ranking BWF 2025 Usai Korea Masters: Pebulutangkis Indonesia Peringkat Berapa?
-
Tinggalkan Pelita Jaya Jakarta, Reggie Mononimbar Gabung Rans Simba Bogor
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Menuju Cabor Resmi, Turnamen Domino Indonesia 2025 Siap Digelar
-
Evaluasi Menyeluruh, Raymond/Joaquin Diharapkan Lebih Baik di Australia Open 2025
-
Menang di Portugal, Marco Bezzecchi Sebut Belajar dari Alex Marquez
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Tuan Rumah, Raymond/Joaquin Raih Posisi Runner-up
-
Tai Tzu Ying Umumkan Pensiun, Akhiri Perjalanan Gemilang di Dunia Bulu Tangkis