Suara.com - Atlet bulu tangkis tunggal putra Jepang Kento Momota optimistis merebut gelar juara turnamen Indonesia Masters 2019 karena mendapatkan dukungan dari para penonton di Stadion Istora Senayan, Jakarta, pada laga semifinal, pada Sabtu (26/1/2019).
"Semua lawan di sini adalah pemain-pemain bagus, tapi saya senang karena masuk putaran final. Saya mendapatkan dukungan tadi dan penonton yang memanggil-manggil nama saya," kata Momota selepas pertandingan di Istora, Sabtu.
Momota melaju ke putaran final turnamen tingkat Super 500 itu setelah menang atas tunggal putra Denmark Viktor Axelsen 21-15, 21-4 selama 30 menit permainan. Kemenangan itu menambah kedudukan Kento atas Viktor menjadi 10-1.
"Pertandingan gim kedua bukan berarti saya menang mudah. Saya diuntungkan karena angin di lapangan kencang," kata pemain peringkat satu dunia itu.
Momota mengaku tidak terlalu memperhatikan perbedaan turnamen Indonesia Masters dengan Indonesia Terbuka sebagai bagian dari rangkaian turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
"Di Malaysia pekan lalu, saya bermain tidak bagus. Hasil hari ini menjadi motivasi bagi saya bermain lebih baik. Saya senang karena para penonton di sini memberi semangat bagi saya untuk menang. Saya berharap dapat mendapatkan dukungan dari para penton di sini, besok," kata pemain berusia 24 tahun itu.
Momota akan menghadapi tunggal putra lain Denmark Anders Antonsen pada laga final turnamen berhadiah total 350 ribu dolar AS itu pada Minggu (27/1/2019).
"Pertandingan saya dengan Antonsen selalu berlangsung ketat. Dia sedang dalam kondisi terbaiknya. Saya akan berusaha untuk tidak terserang dan terbawa pola permainannya," kata peraih gelar juara Indonesia Terbuka 2015 dan 2018 itu.
Terkait perebutan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 pada April 2019, atlet Negeri Matahari Terbit itu mengaku berusaha mempertahankan posisinya sebagai peringkat satu dunia.
Baca Juga: Gagal di Indonesia Masters 2019, Jonatan Christie Fokus ke All England
"Saya berusaha untuk menang pada setiap pertandingan dan tidak cedera karena itu adalah hal paling berbahaya bagi atlet," kata Momota seperti dimuat Antara.
Berita Terkait
-
Kalah di China Open 2025, Akankah Anthony Ginting Seperti Kento Momota?
-
4 Fakta Menarik dari Indonesia Open 2025, Ada Laga Dua Istora Boy di Final
-
Anders Antonsen Juara Tunggal Putra Indonesia Open 2025
-
Rekap Semifinal Indonesia Open 2025: Dominasi Wakil China Terputus
-
Indonesia Open 2025: Jadwal Laga 12 Wakil Tuan Rumah di Babak Kedua
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025