Suara.com - Shooting guard Bogor Siliwangi, Daniel Wenas, angkat bicara terkait sanksi berat yang diterima dua pilar Pacific Caesar Surabaya, Indra Muhammad dan Yerikho Christphor Tuasela.
Menurut Daniel, hukuman yang diberikan Pacific kepada dua teman baiknya itu terlalu berat.
Sebagaimana diketahui, Indra dan Yerikho yang disebut melakukan indisipliner, dilarang beraktivitas dalam berbagai kegiatan basket selama tiga tahun.
"Harusnya tak bisa diselesaikan seperti itu. Menurut saya tetap terlalu berat. Itu bukan keputusan yang bijak, harusnya bisa bicara baik-baik terlebih dahulu," ucap Daniel Wenas.
Menurut mantan pemain Pelita Jaya Basketball itu, Indra dan Yerikho punya potensi untuk menjadi penerus pemain senior di Timnas Basket Indonesia saat ini.
Keputusan sepihak dari Pacific disebut Daniel bakal berdampak buruk pada masa depan kedua pemain. Bukan tak mungkin larangan tiga tahun bermain akan mematikan karier kedua pebasket tersebut.
"Indra itu aset negara loh! Apalagi dia calon pemain timnas. Musim ini dia bermain bagus, berpotensi untuk masuk skuat SEA Games 2019," kata Daniel.
"Yang dilakukan Indra dan Yerikho memang salah, tapi bukan hal yang mencederai sportivitas, misalnya seperti match fixing, memakai narkotika, dan lain-lain," imbuh kekasih dari Mikha Tambayong tersebut.
Lebih jauh, Daniel menganggap hal wajar jika para pebasket profesional mendapat banyak tawaran kerjasama dari luar klub. Mengacu hal itu, dirinya menyayangkan Pacific telah bertindak secara sepihak.
Baca Juga: Cetak Brace ke Gawang Crystal Palace, Lukaku dapat Pujian dari Solskjaer
"IBL itu kan semua timnya berbentuk PT. Jadinya kan profesional. Tentu harus ada teguran lisan terlebih dulu. Di kontrak saya pun ada seperti itu," ungkap Daniel.
"Nah, kalau di Pacific tidak ada peraturan seperti itu (teguran lisan), berarti kontraknya tidak sesuai standar yang seharusnya. (Sebelum memberi sanksi) harus ada surat peringatan! Kalau asal sanksi tiga tahun, itu saya pikir keputusan sepihak," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, Pacific Caesar menjatuhkan sanksi kepada Indra dan Yerikho berdasarkan Surat Keterangan Skorsing nomor 01/PCF//SKS/25/II/2019, yang dikeluarkan pihak Pacific tertanggal 26 Februari 2019 lalu.
Indra dan Yerikho disebut telah melakukan tindakan Indisipliner, karena telah melanggar aturan dengan mengikuti kegiatan di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di daerah Tulungagung, Jawa Timur, tanpa persetujuan internal klub terlebih dahulu.
Direktur Utama Pacific, Irsan Pribadi Susanto sebelumnya menyebut keputusan pihaknya telah bulat. Ganjaran berat itu diharapkan bisa membuat para pemain lebih disiplin.
"Ini pelajaran buat mereka dan pemain lainnya agar ke depannya bisa lebih disiplin," kata Irsan saat dihubungi wartawan pada Selasa (26/2/2019).
Tag
Berita Terkait
-
Bagian Penting Tim, Pelita Jaya Jakarta Perpanjang Kontrak Vincent Kosasih
-
Rombak Besar-besaran, Tangerang Hawks Basketball Lepas Habib Titoaji
-
Pelita Jaya Perpanjang Kontrak Agassi Yeshe Goantara untuk IBL 2026
-
3 Klub IBL Ikut EPC 2025, Dewa United Target Pertahankan Gelar
-
Alasan Bima Perkasa dan Bali United Absen di IBL 2026 Terungkap
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Jakarta Bersiap untuk Capital Market Run 2025, 3.500 Pelari akan Turun ke Jalan
-
Terungkap Alasan Anthony Ginting Absen di Korea Masters 2025
-
Anthony Ginting Absen, Inilah Daftar Wakil Indonesia di Korea Masters 2025
-
Bagian Penting Tim, Pelita Jaya Jakarta Perpanjang Kontrak Vincent Kosasih
-
Rombak Besar-besaran, Tangerang Hawks Basketball Lepas Habib Titoaji
-
Tumbang di Final Hylo Open 2025, Putri KW Ambil Pelajaran dari Mia Blichfeldt
-
Kalah di Final Hylo Open 2025, Sabar Karyaman: Lagi-lagi Harus Jadi Runner-up
-
Selamat! Jonatan Christie Berhasil Juarai Hylo Open 2025
-
Indonesia Para Badminton International 2025: Pasukan Merah Putih Pertahankan Tradisi Juara Umum
-
Pertarungan Menuju Kejayaan: One Pride MMA 88 Hadirkan Duel Indonesia vs Dunia