Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, menyoroti fokus para pemain setelah tim Indonesia hanya berhasil mencapai babak semifinal Badminton Asia Mixed Team Championships (BAMTC) atau Tong Yun Kai Cup 2019.
Indonesia harus terhenti di babak semifinal setelah kalah telak 0-3 dari Jepang. Hasil itu membuat skuat Merah-Putih harus puas hanya meraih medali perunggu.
Meski menjadi semifinalis sudah sesuai target PBSI, Susy yang juga menjabat sebagai tim manajer, merasa masih kurang puas dengan performa beberapa pemain. Mereka dinilai masih tak konsisten perihal fokus dan kurang jeli mengatur tempo permainan.
"Saya melihat ada beberapa hal yang masih harus ditambah dan dilatih lagi. Dari daya tahan, pola main, fokus itu yang paling penting," ucap Susy Susanti dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (24/3/2019).
"Banyak sekali kejadian ketika pemain kami sudah leading, tapi malah lengah karena hilang fokus dan konsentrasi," sambung legenda bulutangkis Tanah Air tersebut.
Indonesia kalah 0-3 atas Jepang setelah tiga wakil yang diturunkan, yakni Sabar Karyaman Gutama / Frengky Wijaya Putra, Ruselli Hartawan maupun Shesar Hiren Rhustavito gagal tampil maksimal.
Mereka sama-sama tak mampu meredam kekuatan wakil-wakil Jepang yang sejatinya juga dimotori para pemain pelapis.
Pasangan Sabar / Frengky kalah dari Takuro Hoki / Yugo Kobayashi dengan skor 11-21 dan 18-21. Sementara Russeli ditekuk Sayaka Takahashi 15-21, 15-21. Sedangkan Shesar dibenamkan Kanta Tsuneyama, 21-15, 17-21, dan 16-21.
“Contohnya kemarin pasangan ganda putra, beberapa kali servis nyangkut. Kan itu nggak boleh. Atau pemain yang sudah tahu kalau main cepet-cepetan bakal kalah, maka harus dipelankan," keluh Susy.
Baca Juga: Tong Yun Kai Cup 2019: Takluk Rubber Game, Shesar Sempat Blank
"Nah, kadang-kadang pola-pola seperti itu mereka masih belum cepat tanggap. Banyak pembelajaran buat para atlet yang main di sini, yang mungkin juga baru pertama kali main beregu," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, di Tong Yun Kai Cup 2019 Indonesia memang lebih banyak menurunkan para pemain muda atau pelapis. Hanya ada nama ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto yang bisa dibilang cukup mumpuni.
Fajar / Rian sendiri secara mengejutkan tak dimainkan dalam laga semifinal menghadapi Jepang. Saat itu Susy berpendapat bahwa kondisi kedua pemain tak ideal untuk memainkan laga.
Hasil ini membuat Indonesia kembali mengulang pencapaian di Tong Yun Kai Cup dua tahun lalu. Saat itu Indonesia juga terhenti di semifinal oleh Jepang, namun dengan skor ketat 2-3.
Tag
Berita Terkait
-
Evaluasi Ketat, Enam Pebulu Tangkis Indonesia Terdegradasi dari Pelatnas
-
Rinov, Yere, Pitha, dan Lisa Putuskan Keluar Pelatnas, Ini Respons Eng Hian
-
PBSI Berambisi Kembalikan Indonesia Open Jadi Turnamen Bulutangkis Terbaik Dunia
-
Arctic Open 2025: Rachel/Febi ke 16 Besar usai Bungkam Wakil China
-
Skandal Pengaturan Skor Mencuat, Atlet Bulu Tangkis PB Djarum Terseret
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
Terkini
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
-
French Open 2025: Sabar/Reza ke Perempat Final usai Atasi Rekan Senegara
-
French Open 2025: Jafar/Felisha Gagal Revans Wakil Thailand, Janji Bangkit Lebih Kuat
-
Jadwal MotoGP Malaysia 2025: Persaingan Terbuka Tanpa Marc Marquez dan Martin
-
Nomor eFootball Jadi Andalan, Tim Esports Indonesia Siap Berlaga di Asian Youth Games 2025
-
Pertacami Umumkan Ikut Multi Event Pertama, MMA Indonesia Siap Tempur di Asian Youth Games 2025
-
Cetak Sejarah, Atlet Tenis Meja Muda Indonesia Juarai Turnamen Dubai
-
Byon Combat 6 Kembali Hadirkan Rivalitas Indonesia-Malaysia, Ada 12 Duel
-
Indonesia Fokus Jalankan Blueprint Olahraga Nasional usai Disanksi IOC Buntut Tolak Atlet Israel
-
Indonesia Tak Gentar Disanksi IOC karena Tolak Atlet Israel, Pegang Prinsip UUD 1945