Suara.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mencanangkan target tinggi di akhir 2019. Keduanya ingin menduduki peringkat empat besar dunia sebelum pergantian tahun.
Menurut Praveen Jordan, masuk jajaran empat besar dunia akan memudahkan dirinya dan Melati saat mengikuti berbagai turnamen. Pasangan yang berada di Top 4 baru akan saling berjumpa minimal di babak perempat final.
"Paling tidak (akhir tahun) ada di empat besar. Paling tidak harus bisa nyodok," ujar Praveen Jordan saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Target menembus Top 4 dunia menyiratkan jika Praveen/Melati ingin mengindari potensi bertemu dua wakil China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, yang kini berdiri kokoh di peringkat satu dan dua dunia.
Rekor pertemuan Praveen/Melati dengan kedua pasangan memang tak bagus. Keduanya masing-masing telah lima kali kalah tanpa merebut satu pun kemenangan baik dari Zheng/Huang maupun Wang/Huang.
"Karena takutnya kalau misal masih berada di perngkat enam atau tujuh, langsung bertemu (pasangan Top 4) di perempat final atau babak kedua," beber Praveen.
"Kalau kami berada di peringkat empat masih bisa mental (bertahan, Red) poolnya. Paling akan bertemu di semifinal atau perempatfinal," sambung atlet yang akrab disapa Ucok itu.
Demi mewujudkan ambisi masuk jajaran empat besar dunia, Praveen sendiri sudah mengantongi berbagai strategi dari sang pelatih Richard Mainaky. Salah satunya mengenai pemahaman mengenai pola permianan.
"Saya sama Melati lagi banyak ngobrol tentang main. Jadi kami banyak diskusi pola main bertemu pemain satu dan pemain lainnya," beber Ucok.
Baca Juga: Jumpa di KTT G20, Donald Trump dan Shinzo Abe Bicarakan Otomotif
"Kalau soal di luar lapangan, kami jaga fokus dan motivasi saja siapa yang tidak mau main di Olimpiade dan dapat bonus," pungkasnya.
Praveen/Melati sendiri bakal turun berlaga di Indonesia Open 2019. Di babak pertama, akan menghadapi wakil Jerman Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich.
Indonesia Open 2019 sendiri akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta. Turnamen BWF World Tour Super 1000 itu menjadi salah satu ajang pengumpul poin kualifikasi menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga
-
Comeback Apriyani/Fadia di Hong Kong Open 2025: Duet Andalan Indonesia Siap Unjuk Gigi Lagi
-
Turnamen Basket 3x3 Play-In Bali: Pertarungan Sengit Berebut Tiket ke Regional Final
-
Aryna Sabalenka Cetak Sejarah Usai Jadi Juara US Open, Hadiah Total 1,4 Triliun!
-
Tipis Banget! Mario Aji Cuma Kalah 0,538 Detik dari Pemimpin FP2 Catalunya
-
Bongkar Pasang Partner Rian Ardianto, dari Yeremia ke Rahmat Hidayat
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri
-
Jack Miller dan Pramac Yamaha Tetap Bersama di MotoGP 2026
-
BDMNTN-XL Kembali Hadir di Jakarta, Viktor Axelsen Digandeng Jadi Duta
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China