Suara.com - Medali emas Kejurnas Atletik 2019 membuat Maria Natalia Londa kembali percaya diri tampil di nomor lompat jangkit SEA Games 2019.
Peraih medali emas Asian Games 2014 itu meraih podium tertinggi setelah mencatatkan jarak lompatan 13,27 meter.
Atlet asal Bali itu mengalahkan lawan-lawannya yakni Ika Puspa Dewi (Jawa Barat), dan Ni Luh Mitayuni (Bali).
Londa yang kali terakhir turun di nomor lompat jangkit pada SEA Games 2017, mengakui medali emas Kejurnas Atletik 2019 menjadi sangat berarti baginya.
Bukan hanya soal prestasi, kata Londa, medali emas tersebut seakan-akan menjadi suatu pendorong yang berhasil mengenyahkan trauma.
Sebagaimana diketahui, Londa sempat mengalami trauma karena dibekap cedera setelah turun di nomor lompat jangkit SEA Games 2015.
Meski sempat kembali berlaga di SEA Games dua tahun kemudian, atlet 28 tahun itu mengakui masih dihantui cedera ligamen yang membuatnya beberapa tahun terakhir ini hanya fokus di nomor lompat jauh.
"Saya sempat takut karena memang sering cedera di lompat jangkit. Biasanya ligamen lutut. Saya cedera ligamen kanan dan kiri, punggung kaki, engkel, pingang semuanya saat turun di lompat jangkit," ujar Maria Londa di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (7//8/2019).
Baca Juga: Dua Pebulutangkis Malaysia Terlibat Judi Online, BWF Turun Tangan
"Sekarang traumanya sudah memudar. Semakin berani dibanding kemarin latihan saya masih agak takut. Jadi sepertinya keinginan pribadi saya ingin kembali turun di lompat jangkit SEA Games 2019," sambungnya.
Meski sudah berusia cukup senja untuk seorang atlet atletik, Maria Natalia Londa nyatanya masih menjadi yang terbaik di nomor lompat jangkit putri.
Karena itu, ia berharap regenerasi atlet di nomor tersebut bisa terus berlanjut.
"Kalau di lompat jangkit risikonya sangat besar. Jadi anak-anak saat ini rata-rata tidak berani. Dan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi di negara lain juga," pungkas Maria Londa.
Berita Terkait
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Saat Kujang Emas: Batara Jayarasa Menyulut Fantasi-Aksi Perfilman Indonesia
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Harganya Tembus Rp 2.296.000 per Gram.
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus