Suara.com - Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi, meminta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menemui staf psikolog PBSI. Ada apakah gerangan?
Usut punya usut, rupanya hal itu tidak lepas dari menurunnya performa pasangan ganda putra Indonesia itu di tiga turnamen terakhir.
Sebelumnya, Herry menyebut ajloknya prestasi pasangan ranking tujuh dunia itu diakibatkan masalah mentalitas.
Pelatih berjuluk Naga Api itu berharap dengan menemui psikolog, masalah Fajar/Rian bisa segera teratasi.
"Kami coba bertemu dan bicara dari hati ke hati, sebenarnya masalahnya di mana. Di samping itu, Fajar/Rian juga akan bertemu Psikolog PBSI, Pak Rahman. Coba digali bagaimana mengatasinya," ujar Herry saat ditemui di Pelatnas PBSI, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Selain meminta Fajar/Rian berkonsultasi dengan psikolog, Herry juga menyuruh juara Swiss Open 2019 itu untuk berkomunikasi dengan pasangan senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Tujuannya agar mendapat wejangan bagaimana mengatasi tekanan yang berat di dalam pertandingan.
"Saya juga sudah bilang ke mereka. Tanya Hendra/Ahsan bagaimana (menghadapi tekanan). Karena sebenarnya yang lebih mendapat banyak tekanan kan Hendra/Ahsan dan The Minions—julukan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon," tutur Herry.
Baca Juga: 5 Berita Sport Terkini: IG Khabib 'Diserbu', Fajar Berangkatkan Ortu Haji
"Mereka itu tekanannya luar biasa karena mereka jauh lebih dituntut. Tapi mereka bisa mengatasi, bisa kontrol. Nah, Fajar/Rian harus tanya ke mereka," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Fajar/Rian tampil jeblok di Indonesia Open, Japan Open, dan Thailand Open 2019. Raihan terbaik mereka di tiga turnamen Asia itu hanyalah perempat final.
Selebihnya, Fajar/Rian harus puas selalu terhenti di babak kedua baik di Japan Open maupun Thailand Open 2019.
Berita Terkait
-
Sempat Unggul Jauh, Muhammad Shohibul Fikri Sebut Kekalahan Sendiri Jadi Penyebab Kekalahan
-
Raket Putus 8 Kali, Fajar Alfian Ungkap Alasan Kalah dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik
-
Pernah Berada di Fase Sulit, Fuji Mengaku Sempat Konsultasi dengan Psikolog
-
Mudah Marah ke Orang Tua tapi Ramah ke Orang Lain? Begini Kata Psikolog
-
Tanpa Kehadiran Hendra Setiawan, Sabar/Reza Akui Butuh Adaptasi di SEA Games 2025
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan