Suara.com - Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi punya pandangan tersendiri terkait labuhan karier seorang Hendra Setiawan jika suatu saat nanti memutuskan pensiun sebagai atlet.
Menurutnya, Hendra Setiawan punya kans untuk menjadi pelatih bulutangkis yang sukses. Ia menilai, atlet 35 tahun itu punya atribut dan modal lengkap sebagai seorang juru taktik.
"Memang kalau saya dengar-dengar nanti saat sudah pensiun Hendra ingin jadi pelatih. Itu (saya lihat) ada bakatnya, ada modalnya lah," ujar Herry di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
"Karena dia juga kan seorang legenda, panutan para atlet. Saya rasa memungkinkan sekali dia menjadi pelatih. Tapi semua itu butuh proses, tidak bisa instan," sambungnya.
Herry mengaku hingga kini belum pernah membicarakan kemungkinan tersebut kepada Hendra Setiawan. Menurutnya, menjadi seorang pelatih adalah panggilan hati dan tak bisa dipaksakan oleh orang lain.
"Nomor satu menurut saya kalau mau jadi pelatih adalah panggilan dari diri sendiri. Karena kalau mau jadi pelatih itu kita harus totalitas, kalau setengah-setengah saya rasa tidak bisa," tutur Herry.
Lebih jauh, Herry membeberkan beberapa atribut yang harus dibutuhkan seseorang bila ingin terjun ke dunia kepelatihan.
Hal itu antara lain orang tersebut harus bisa memposisikan diri sebagai guru, serta selalu siap sedia memberikan hal-hal baik kepada muridnya.
Baca Juga: Tinju Dunia: Wow! Roy Jones Tolak Bayaran Rp 566 M Lawan Mike Tyson
"Tapi kalau menurut saya jadi pelatih itu butuh proses, sehebat apapun pemain itu kalau belum pernah menjadi pelatih di klub. Menurut saya itu belum komplet," tutur Herry.
"Jadi kalau ibaratnya sekolah itu tidak mungkin kita langsung kuliah. Kita harus dari SD dulu, SMP, SMA, baru kuliah. Ada tahapan-tahapan yang harus mereka lalui," pungkas pelatih 57 tahun tersebut.
Hendra Setiawan sendiri kini masih aktif bermain di sektor ganda putra bersama Mohammad Ahsan. Meski sudah berusia senja, Hendra nyatanya masih bertaji di level elite dunia.
Teranyar, Hendra/Ahsan secara heroik berhasil meraih gelar juara dunia ketiganya usai menundukkan wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, di laga final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, Minggu (25/8) lalu.
Tag
Berita Terkait
-
Performa Kevin / Marcus Menurun? Herry: Ekspektasi ke Mereka Besar, Jadi...
-
Sudah Kepala Tiga, Ahsan Bocorkan Sumber Motivasinya Terus Berprestasi
-
Herry IP Nilai Persaingan Ganda Putra ke Olimpiade Mulai Terbaca
-
Sebelum Antar Hendra / Ahsan Juara Dunia, Herry IP Didera Musibah
-
Mohammad Ahsan Ungkap Satu-satunya Medali yang Belum Didapat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025