Suara.com - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tampil trengginas dalam tur Eropa. Setelah meraih gelar juara Denmark Open 2019, mereka melanjutkannya dengan menjadi yang terbaik di French Open 2019.
Dalam dua turnamen Eropa tersebut, Praveen/Melati kerap bertemu pasangan ganda campuran peringkat satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Mereka jadi momok bagi wakil Indonesia tersebut dalam enam perjumpaan terakhir.
Tercatat, Praveen/Melati sudah enam kali beruntun dibungkam Zheng/Huang, sebelum memecah kebuntuan di perempat final Denmark Open 2019, dengan skor 18-21, 21-16, dan 22-20.
Letupan kejutan Praveen/Melati nyatanya tak berhenti sampai di situ.
Saat berjumpa di babak final French Open 2019, peringkat lima dunia itu secara luar biasa menghancurkan Zheng/Huang dalam pertarungan rubber game 22-24, 21-16, dan 21-12, Minggu (27/10/2019).
Dalam laga yang berlangsung di Stade Pierre de Coubertin, Paris itu, Praveen/Melati sempat tertekan setelah kehilangan game pertama 22-24, dan tertinggal cukup jauh di game kedua.
Namun, mereka mampu kembali bangkit. Dua game sisa praktis menjadi milik Praveen/Melati setelah berbalik menang 21-16 dan 21-12.
Praveen Jordan menjelaskan bahwa kemungkinan untuk menang selalu ada meski lawan yang dihadapi adalah peringkat satu dunia saat ini.
Baca Juga: Eks Wakapolri Laporkan Menteri BUMN Erick Thohir ke Polda, Ini Penyebabnya
Semangat pantang menyerah disebutnya jadi kunci utama dirinya dan Melati bisa membawa gelar dari Paris.
"Seperti yang kami bilang kemarin, pasti ada kesempatan untuk menang dalam setiap pertandingan. Apalagi kalau sudah partai final, siapa yang lebih siap dia pasti bisa menang," ujar Praveen dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (28/10/2019).
"Kuncinya kami tak mau lengah dan menyerah begitu saja. Di game pertama kami ada kesempatan tapi akhirnya kehilangan game pertama. Tapi match belum berakhir, kami coba lagi di game kedua dan ketiga, terbukti akhirnya berhasil," sambungnya.
Di lain pihak, Melati Daeva Oktavianti menyebut komunikasi juga penting dalam tekad meraih kemenangan.
Saat mendapat tekanan hebat dari Zheng/Huang, mereka tetap tenang dan tidak kehilangan kepercayaan diri.
"Kuncinya adalah komunikasi dan saling mendukung. Kami percaya satu sama lain dan tidak menyerah walau harus ketinggalan dulu," ungkap Melati.
Tag
Berita Terkait
-
Sudah Raih 7 Gelar di 2019, Kevin / Marcus Belum Puas
-
Kampiun French Open, Kevin / Marcus Koleksi Gelar Ketujuh di 2019
-
Tekuk Peringkat 1 Dunia, Praveen / Melati Juara French Open 2019
-
Tatap Laga Final, Praveen / Melati Berpeluang Juara Beruntun
-
Top 5 Olahraga Sepekan: Cantiknya Putri Menpora hingga Daftar Raja KO
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand