Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti menyebutkan bahwa sektor putri masih menjadi titik kelemahan tim Indonesia, bila merujuk dari hasil di dua tur Eropa, Denmark dan French Open 2019.
Dari lima sektor yang dipertandingkan, Indonesia berhasil meloloskan tiga di antaranya ke partai final French Open 2019, antara lain dari tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran.
Tunggal putra diwakili Jonatan Christie, ganda putra oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan ganda campuran lewat nama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Dua wakil terakhir sukses merengkuh gelar juara. Sementara Jonatan harus puas menjadi runner-up setelah gagal meladeni permainan jawara Olimpiade 2016, Chen Long (China).
Susy Susanti mengapresiasi pencapaian tiga sektor ini, meski mengaku kurang puas karena dua lainnya yakni tunggal putri dan ganda putri gagal memberikan hasil memuaskan.
"Yang kami harapkan semua sektor bisa seperti ini, karena kan step by step," ujar Susy Susanti saat dihubungi Suara.com, Selasa (29/10/2019).
"Tinggal mungkin mudah-mudahan di turnamen yang akan datang bisa ada dari tunggal putri dan ganda putri juga. Pokoknya harus maksimal," sambungnya.
Sektor tunggal putri yang diwakili Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani, babak belur di French Open 2019. Gregoria terhenti di babak pertama, sementara Fitriani di babak kedua.
Dari sektor ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu sebagai satu-satunya wakil Merah Putih juga tak mampu berbuat banyak. Mereka kalah di babak kedua dari pasangan muda China, Liu Xuan Xuan/Xia Yu Ting.
Baca Juga: Ada di Tokyo Motor Show 2019, Order Kawasaki Ninja ZX-25R Belum Dibuka
"Pekerjaan rumahnya itu, di tunggal putri dan ganda putri, kita harus kerja keras meningkatkan tak hanya performa, tapi dari sisi prestasinya," pungkas Susy Santi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
Terkini
-
Max Verstappen Kejutkan Paddock, Finis Podium Meski Start dari Pit Lane
-
Target 120 Emas Dinilai Terlalu Tinggi, Erick Thohir Minta Cabor Lebih Jujur
-
Oklahoma City Thunder Jadi Tim Pertama Raih Kemenangan ke-10 di NBA Musim 2025/2026
-
Update Ranking BWF 2025 Usai Korea Masters: Pebulutangkis Indonesia Peringkat Berapa?
-
Tinggalkan Pelita Jaya Jakarta, Reggie Mononimbar Gabung Rans Simba Bogor
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Menuju Cabor Resmi, Turnamen Domino Indonesia 2025 Siap Digelar
-
Evaluasi Menyeluruh, Raymond/Joaquin Diharapkan Lebih Baik di Australia Open 2025
-
Menang di Portugal, Marco Bezzecchi Sebut Belajar dari Alex Marquez
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Tuan Rumah, Raymond/Joaquin Raih Posisi Runner-up