Suara.com - Pasangan veteran ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kembali memberikan pujian kepada juniornya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, jelang Fuzhou China Open 2019.
Ahsan mengungkapkan bahwa tak ada satu pun ganda putra di dunia saat ini yang memiliki ciri khas serupa dengan The Minions—julukan Kevin/Marcus.
Kevin/Marcus disebut pebulutangkis 32 tahun itu sebagai yang terbaik saat ini. Dia tak ragu menyebut The Minions sebagai salah satu lawan yang paling sulit ditaklukan.
"Tidak ada sih. Lihat saja lawan-lawan mereka," ujar Ahsan saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
"Kebanyakan juga kalau mereka sedang di top performa, Kevin/Marcus itu menangnya jauh juga," sambungnya.
Hendra/Ahsan dan Kevin/Marcus sudah lima kali berjumpa sepanjang 2019.
Hebatnya, perjumpaan senior-junior ini selalu terjadi di partai final. Antara lain di Indonesia Masters, Indonesia Open, Japan Open, China Open, dan Denmark Open.
Dalam lima partai pamungkas tersebut, Hendra/Ahsan tak sekalipun meraih kemenangan. Mereka pun akan terus mencari celah untuk bisa mengalahkan sang junior.
"Pastinya kita mencoba terus, tapi mereka masih yang terbaik. Mereka juga sudah hafal dan tahu kelemahan kami," pungkasnya.
Baca Juga: Hormati Mendiang Afridza, Asia Talent Cup Pensiunkan Nomor 4
Di Fuzhou China Open 2019, Hendra/Ahsan dan Kevin/Marcus memiliki kans untuk kembali berjumpa di babak final.
Hal itu menyusul fakta bahwa Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan merupakan unggulan pertama dan kedua Fuzhou China Open 2019, dan berada di pool yang berbeda.
Tag
Berita Terkait
-
Indonesia Kirim 15 Wakil ke Fuzhou China Open 2019
-
Fuzhou China Open 2019: Semifinal Jadi Target Hendra / Ahsan
-
Khawatir Cedera, Mohammad Ahsan Serius Jaga Fisik
-
Benahi Mental, Tunggal Putri Kesampingkan Target di Fuzhou China Open 2019
-
Top 5 Olahraga Sepekan: Pacquiao Akan KO Mayweather hingga Disebut Omdo
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand