Suara.com - Pada 2014 lalu, penyelenggara melakukan langkah kontroversial terkait penggunaan mesin mobil balap hybrid.
Mesin ini terus mengundang sorotan bagi para penikmat Formula 1 (F1), bahkan setelah enam tahun penggunaan jenis mesin tersebut.
Dengan adanya perubahan aturan secara radikal pada Formula 1 2021, langkah kontroversial penggunaan mesin hybrid kini kembali mendapat kritik.
Setidaknya hal tersebut disampaikan oleh David Richard, Kepala Asosiasi Balap di Inggris (The Royal Automobile Club Motor Sports Association).
Menurutnya, penggunaan mesin hybrid dan juga mesin elektrik bakal membuat olah raga balap mobil nomor satu sejagat tersebut bakal mati secara perlahan.
"Pemilihan mesin tersebut ibarat seperti menembak kaki sendiri," ucapnya dilansir dari Motorsport.
Ia juga menyebutkan bahwa dunia balap saat ini terlalu main aman dan lebih berfokus ke sisi hiburan dibandingkan dengan sisi teknologi.
"Saat ini, kita mudah 'merasa bersalah' karena telah membakar karet dan bahan bakar minyak di lintasan. Akibatnya, kita mulai mencari bahan bakar lain sebagai aturan dasar dari ajang yang berbeda. Di Inggris, kami akan merilis balapan go kart elektrik," tutur Richard.
"Dunia balapan telah menjadi pelopor dari banyak teknologi selama bertahun-tahun. Namun, saat ini semuanya bukan perkara teknologi melainkan hiburan. Kita harus ambil inisiatif," imbuhnya.
Baca Juga: Satpam Mal Paragon Terpental Ditabrak PNS yang Tepergok Mesum di Mobil
Ia berkesimpulan bahwa untuk menaikkan pamor balap, mereka memerlukan beberapa ajang balap berbeda dengan penggunaan teknologi yang berbeda.
Di mana balapan elektrik tetaplah balapan elektrik, sementara balapan F1 adalah balapan dengan mesin yang bisa membuat penonton berdebar-debar.
Dari situ, maka bisa dilihat teknologi manakah yang bakal digemari para penonton.
"Masih ada banyak teknologi selain elektrik, jika mesin tersebut digunakan maka itu kesalahan bodoh. Kita harus menggunakan teknologi lain yang membuat balapan lebih menarik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
Terkini
-
Hasil Kumamoto Masters 2025: Ubed Evaluasi Fisik dan Mental Usai Terhenti di Babak Pertama
-
Adelia Chantika Aulia, Perenang Berusia 14 Tahun Siap Debut di SEA Games 2025
-
Pebulu Tangkis 19 Tahun Ungkap Strategi Kalahkan Unggulan Keenam di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Tunjukkan Mental Baja, Dhinda yang Baru 19 Tahun Sikat Unggulan Keenam
-
Francesco Bagnaia Akui Kesulitan Maksimalkan Potensi Motor Ducati
-
Francesco Bagnaia Krisis Performa, Ducati: Kami Sudah Lakukan Segalanya
-
Hangtuah Jakarta Resmi Kembali Datangkan Menantu Michael Jordan
-
Kumamoto Masters 2025: Siti Fadia Antisipasi Permainan Reli Yuki/Mayu di Babak 16 Besar
-
Biasanya Putih, Apriyani Rahayu Soroti Pencahayaan Kuning di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Menang Meyakinkan, Apriyani/Fadia Melaju Mulus ke Babak 16 Besar