Suara.com - Pelatih kepala tunggal putra pelatnas PBSI, Hendry Saputra punya pandangan berbeda terkait absennya para pemain elit dunia, khususnya Kento Momota (Jepang) yang kini tengah dibekap cedera patah tulang hidung.
Sebagaimana diketahui, Kento Momota yang kini menduduki peringkat satu dunia, harus menepi hingga Maret 2020 usai mengalami kecelakaan horor di Malaysia awal Januari lalu.
Sementara andalan milik China, Shi Yu Qi yang tahun lalu sukses merengkuh gelar All England 2019 masih berkutat dengan pemulihan cedera, dan membuat performanya tak kunjung stabil.
Menurut Hendry, absennya para tunggal putra Top 10 dunia itu justru jadi kerugian bagi anak latihnya. Jonatan Christie dan kawan-kawan jadi kesulitan mengukur peningkatan performa karena tak mendapat gemblengan yang terlampau keras.
"Tidak menguntungkan juga ya (absennya tunggal putra Top 10). Justru saya menunggu dia (Kento Momota) main," Hendry Saputra di Peltnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
"Kenapa? minimal ada pengalaman baru bagi anak latih saya kalau dia main. Saya jadi bisa menguji kekuatan anak-anak. Jadi harus ada Momota," tambahnya.
Hendry menjelaskan bahwa Jonatan Christie dan kawan-kawan harus mendapat ujian jelang mengikuti Olimpiade 2020. Hal itu penting untuk mengetahui apa-apa saja yang perlu dievaluasi jelang multievent terakbar di dunia tersebut.
"Kalau bisa sih Momota main, kalau bisa juga anak-anak ketemu Shi Yu Qi. Hal itu agar kita tahu seberapa kemajuan dan kematangan di latihan," beber Hendry.
"Kalau ujian itu memangnya di mana? masa di Olimpiade? harus sekarang dong. Jadi, kalau orang bilang absennya Momota itu kesempatan, menurut saya itu justru kerugian," tambahnya.
Baca Juga: Berkaca Apriyani, Eng Hian Minta PBSI Beri Kelonggaran Atlet Main Rangkap
Kendati menyebut absennya Momota bukan keuntungan besar, hasil di Indonesia Masters 2020 bisa jadi cerminan bahwa peta persaingan tunggal putra dunia jadi sedikit berubah tanpa kehadirannya.
Di Indonesia Masters 2020, gelar juara berhasil direngkuh wakil Merah Putih, Anthony Sinisuka Ginting seusai menundukan tunggal putra Denmark, Anders Antonsen di laga final.
Berita Terkait
-
Anthony Tak Boleh Berpuas Diri Usai Juarai Indonesia Masters 2020
-
Susunan Pelatih Pelatnas PBSI 2020 dan Berita Olahraga Pilihan Lainnya
-
Tak Ada Nama Nitya Dalam Daftar Pelatih Pelatnas, Begini Penjelasan PBSI
-
Minarti Timur Diturunkan Jadi Pelatih Pratama, Ini Alasan PBSI
-
PBSI Umumkan Susunan Pelatih Pelatnas Tahun 2020
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Turnamen Basket 3x3 Play-In Bali: Pertarungan Sengit Berebut Tiket ke Regional Final
-
Aryna Sabalenka Cetak Sejarah Usai Jadi Juara US Open, Hadiah Total 1,4 Triliun!
-
Tipis Banget! Mario Aji Cuma Kalah 0,538 Detik dari Pemimpin FP2 Catalunya
-
Bongkar Pasang Partner Rian Ardianto, dari Yeremia ke Rahmat Hidayat
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri
-
Jack Miller dan Pramac Yamaha Tetap Bersama di MotoGP 2026
-
BDMNTN-XL Kembali Hadir di Jakarta, Viktor Axelsen Digandeng Jadi Duta
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Arjen Robben Terjun ke Dunia Padel, Ikuti Jejak Zlatan Ibrahimovic
-
Yuki Tsunoda Akhirnya Pecah Telur, Raih Poin Spesial di GP Belanda