Suara.com - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berharap jumlah anggaran persiapan menuju Olimpiade 2020 tak mengalami perubahan, kendati multievent empat tahunan itu ditunda.
PBSI telah menandatangani Nota Kesepemahaman (MoU) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pencairan dana pelatnas dan persiapan Olimpiade pada 25 Februari lalu.
Dalam penandatanganan MoU di Gedung Kemenpora, Jakarta, PBSI mendapat pencairan dana sebesar Rp14 miliar. 70 persen dari dana tersebut sudah dicairkan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto beharap jumlah anggaran yang telah disepakati tak mengalami perubahan kendati Olimpiade 2020 mundur satu tahun.
Sebagaimana diketahui, Kemenpora telah menyurati induk-induk cabor untuk kembali merevisi alokasi anggaran menyusul perubahan tanggal Olimpiade 2020. Batas akhirnya adalah 17 Mei tahun ini.
"Terkait masalah bantuan pemerintah. PBSI sudah mendapat bantuan 70 persen dan itu sudah digunakan sebagian. Kami dapatkan surat Kemenpora (terkait) bantuan ini akan direview lagi," ujar Budiharto saat mengikuti rapat virtual dengan Komisi X DPR RI, Rabu (8/4/2020).
"(Kami) khawatir (anggarannya) diubah. Sebetulnya bantuan ini untuk pengiriman atlet ke turnamen. Itu kawajiban kita untuk tetap mengikuti Race to Olympic."
"Kalau memungkinkan bantuan tetap diberikan sesuai jadwal. Mudah-mudahan kami mendapat bantuan dan arahan," tambahnya.
Turnamen bulutangkis internasional saat ini vakum. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menunda berbagai event hingga pertengahan Juli 2020.
Baca Juga: Soal Tanggal Baru Indonesia Open, PBSI Tunggu BWF
Alhasil, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan diliburkan dan diizinkan pulang ke rumah masing-masing.
Meskipun, sebagian besar pemain tetap memilih berada di Pelatnas dan mendapat pelatihan dari staf pelatih yang berdiam di sana.
Berita Terkait
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Debut Sensasional Bocah 15 Tahun! Ardana Cikal Bidik Olimpiade usai Sabet Emas SEA Games
-
Raih Emas SEA Games 2025, Fany Febriana Alihkan Fokus ke Olimpiade
-
Atlet Peraih Medali Emas SEA Games 2025 Dapat Bonus Rp 1 Miliar
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan