Suara.com - Duel tinju dunia antara Deontay Wilder vs Tyson Fury Jilid II, 22 Februari lalu, bukan hanya jadi pembuktian siapakah yang terhebat diantara keduanya di kelas berat.
Namun juga sekaligus mendongkrak pamor tinju kelas berat yang sebelumnya meredup dan 'kalah bersaing' dengan petinju kelas-kelas ringan hingga menengah.
Dahulu, petinju kelas berat cenderung menerima banyak perhatian dan ketenaran. Seperti petinju legendaris dunia Mike Tyson ataupun Muhammad Ali.
Di sisi lain, penggemar tinju dunia juga tak melupakan sosok yang sangat legendaris dalam kancah pertinjuan dunia, yaitu Rocky Marciano.
Meski karier tinjunya terbilang singkat—hanya 8 tahun (1947-1955)—namun Rocky Marciano telah membuktikan diri sebagai salah satu petinju kelas berat paling dominan sepanjang masa.
Karier Tinju
Pemilik nama lengkap Rocco Francis Marchegiano ini lahir di Brockton, Massachusetts, Amerika Serikat, 1 September 1923.
Setelah menjalankan tugas di kemiliteran, ia pernah mencoba menjadi pemain bisbol. Namun misi itu gagal.
Rocky Marciano lantas mengalihkan karier ke olahraga tinju. Debutnya di tinju profesional terjadi pada 17 Maret 1947.
Baca Juga: Tinju Dunia: Pelatih Janjikan Alvarez Bakal Pukul KO Golovkin
Kurang dari dua tahun berkarier, Rocky Marciano telah mencatatkan 16 kemenangan beruntun, tanpa terkalahkan dan semuanya dimenangkan lewat KO.
Pada tahun 1952, Rocky Marciano meraih sabuk juara dunia kelas berat pertamanya. Kala itu ia menang KO ronde 13 dari 15 ronde melawan Jersey Joe Walcott.
Dia pun merebut sabuk juara dunia kelas berat versi NBA, yang kini telah berubah nama menjadi WBA.
Setelah enam kali berhasil mempertahankan sabuknya, Rocky Marciano mengumumkan pensiun dari dunia tinju pada usia 31 tahun di tahun 1956.
Selama karier singkatnya, Rocky Marciano tak pernah sekalipun kalah, dan menjadikannya satu-satunya juara dunia tinju kelas berat yang tak terkalahkan.
Rekor tandingnya adalah 49 kali tarung, di mana 43 diantaranya dimenangkan lewat KO, dengan rasio kemenangan KO 87,76 persen.
Tag
Berita Terkait
-
Tinju Dunia: Breazeale Sesumbar Bakal KO Ruiz
-
Alasan Si Leher Beton Tak Mau ke MMA dan 4 Berita Olahraga Populer Lainnya
-
Gaji Dipangkas 25 Persen, Legenda Tinju Dunia Jadi Pelatih
-
Terinspirasi Mendiang Paman, Legenda Tinju Dunia Beralih Jadi Pelatih
-
Top 5 Olahraga: Aksi Pasutri Pesilat Indonesia, Alvarez Bakal KO Golovkin
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan