Suara.com - Pembalap Avintia Ducati, Johann Zarco saat ini tengah menjadi sorotan usai pembalap tersebut kembali mampu meraih podium di MotoGP Ceko.
Pencapaian tersebut menghapus dahaga dari sang pembalap Prancis, usai terakhir kali ia melakukannya di MotoGP Sepang, 2018 lalu.
Namun selebrasi Zarco sedikit ternodai dengan munculnya KTM sebagai juara. Perlu diketahui bahwa Zarco sempat punya konflik dengan kubu oranye tersebut.
Melihat tim yang ia tinggalkan makin moncer, juara Moto2 dua kali ini mengaku tak menyesal.
"Brad melakukan pekerjaan yang tak bisa lakukan tahun lalu, saya turut senang terhadap capaiannya dan juga KTM. Saya tak menyesal, apakah saya harus sedikit bersabar atau tidak? Tidak, tahun lalu saya kesulitan untuk 'melangkah'," ucapnya dilansir dari Crash.
Tak cuma itu, ia menganggap bahwa bayaran besar dari pabrikan Austria ini dianggap tak sepadan dengan pekerjaan 'kotor' yang harus ia lakukan.
"Ini adalah sebuah keputusan besar untuk meraih kebebasan, sebab saya mendapat uang untuk melakukan 'pekerjaan kotor' dan saya tidak menyetujuinya," imbuhnya.
Pekerjaan kotor yang dimaksud Zarco adalah saat dirinya harus bertarung habis-habisan dengan tekanan tinggi tanpa motor yang kompetitif.
"Saya harus jujur pada KTM, bilang pada mereka bahwa saya tak ingin melakukan balapan dan saya lebih baik keluar daripada balapan dengan buruk," ucapnya.
Baca Juga: Marc Marquez Absen di MotoGP Austria, Honda Kembali Jadi Bulan-bulanan ?
Saat melakoni balapan di Brno, Zarco sempat mendapat hukuman lantaran dianggap melakukan manuver agresif pada pembalap KTM, Pol Espargaro.
Pol pun terjatuh dan harus kehilangan harapan untuk mengikuti jejak Brad Binder untuk menjadi juara.
Akibatnya, Zarco harus menerima hukuman long lap penalty. Keputusan ini rupanya mendapat kritik dari petinggi Ducati dan legenda MotoGP, Casey Stoner.
"Menurut kami, ini adalah keputusan yang keliru dari Race Direction," kata Paolo Ciabatti.
"Pol melakukan kesalahan. Dia terlalu lebar dan Zarco masuk, itu lajur yang normal. Pol seharusnya melihat, kami tak paham di mana kesalahan Zarco," imbuhnya.
Tak cuma itu, Stoner mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh pengawas balap sangat disayangkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Final Trial Game Dirt 2025 Bandung: Duel Hidup-Mati M. Zidane vs Asep Lukman
-
Ajak Generasi Muda Cintai Alam, Rock Climbing Festival 2025 Digelar
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus
-
MotoGP Indonesia: Luca Marini Tercepat di Sesi Latihan Bebas 1, Francesco Bagnaia Tercecer
-
Anak Didik Valentino Rossi Sebut MotoGP Mandalika Sebagai Kandangnya
-
Marc Marquez Balas Valentino Rossi, Ogah Anggap The Doctor Rivalnya di MotoGP
-
Uji Kesiapan Marshal MotoGP Mandalika 2025, Simulasi Bendera Berjalan Mulus
-
Marquez vs Rossi: Gelar Seimbang, Era Baru Telah Tiba! Siapa Raja MotoGP Sesungguhnya?
-
Campus League Diluncurkan, Futsal Jadi Cabor Perdana yang Dipertandingkan
-
MotoGP Mandalika Diproyeksi Bawa Dampak Ekonomi Rp4,8 Triliun