Suara.com - Lewis Hamilton mengonfirmasi bahwa ia takkan memboikot gelaran GP Belgia, yang merupakan seri lanjutan dari F1 2020 akhir pekan ini, menyusul gelombang protes atlet di Amerika Serikat (AS) terkait insiden penembakan warga kulit hitam, Jacob Blake oleh polisi setempat.
Di AS, tim bola basket NBA, Milwaukee Bucks memulai boikot ketika mereka menolak memainkan laga play-off pada Rabu (26/8/2020), sedangkan sejumlah klub lain mengikuti langkah klub yang bermarkas di Wisconsin itu untuk menunjukkan solidaritas di antara para atlet.
Protes tersebut kemudian menular ke liga bisbol MLB, liga sepakbola MLS, serta kompetisi bola basket putri WNBA.
Selain itu, juara Grand Slam dua kali, Naomi Osaka juga menarik diri dari turnamen Western & Southern Open setelah mencapai semifinal.
Dalam insiden penembakan oleh polisi yang terekam video itu, Jacob Blake ditembak di punggungnya dari jarak dekat oleh polisi kulit putih sehingga memicu gelombang protes dari warga AS.
Hal ini memang sungguh menyedihkan, pasalnya masih segar dalam ingatan kasus George Floyd yang juga terjadi di AS baru-baru ini, yang kemudian melahirkan kampanye 'Black Lives Matter'.
"Pertama, saya rasa luar biasa apa yang dilakukan banyak pihak di AS sana dengan olahraga mereka hingga mencapai penyelenggaranya," kata Hamilton seperti dikutip Reuters.
"Tapi, itu di Amerika dan saya tidak tahu apakah jika saya melakukan hal serupa di sini akan memiliki dampak tertentu. Kami di Belgia, kami tidak di Amerika Serikat," sambung pebalap Inggris berkulit gelap itu.
Hamliton sendiri selama ini menjadi salah satu pebalap yang vokal menyuarakan dukungan terhadap kampanye untuk mengakhiri ketidakadilan rasial, yang telah tersebar secara global menyusul kematian Floyd pada Mei lalu yang tewas akibat kebrutalan polisi Minneapolis, AS.
Baca Juga: Tak Masuk Rencana Ronald Koeman, Luis Suarez Ditawarkan ke Juventus
Di F1 2020 ini, Hamilton bersama sejumlah pebalap selalu berlutut setiap jelang balapan dan mengenakan kaus bertuliskan 'Black Lives Matter', yang juga terdapat di helmnya.
"Saya mendukung upaya mereka, mencoba apa yang saya bisa di sini," kata Hamilton terkait boikot para atlet di AS.
"Saya tidak tahu bagaimana, tidak menjalani balapan... ini akan tetap berjalan. Tapi, saya akan bicara dengan F1 untuk melihat apa lagi yang bisa kami lakukan untuk terus meningkatkan kesadaran, serta terus membantu mendorong keadilan rasial." tandas enam kali juara dunia F1 itu.
Berita Terkait
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri
-
Masa Depan Hamilton di Ferrari Suram Usai Tabrak Tembok di GP Belanda
-
Meskipun Performa Pas-Pasan, Lewis Hamilton Tetap Cinta Balapan
-
Lewis Hamilton Sambat di GP Hungaria 2025, Toto Wolff: Dia yang Terbaik!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025