Suara.com - Tim pabrikan MotoGP Yamaha saat ini tengah dilanda banyak masalah. Setelah beberapa krunya dinyatakan positif virus corona, mereka juga menerima hukuman pengurangan poin karena tuduhan mencurangi mesin.
Pengurangan poin tersebut diterapkan di klasmen konstruktor dan tim. Tim ini pun sempat menerima cibiran dari Alex Marquez yang menyebut bahwa hukuman ini terlalu ringan.
Dilansir dari Crash, Minggu (8/11/2020), bos Yamaha, Lin Jarvis ikut angkat bicara.
Ia mengatakan bahwa ada miss komunikasi antara penyuplai katup, di mana mereka gagal memahami aturan yang kini berlaku.
"Ada kesalahpahaman sebab orang menuduh bahwa kami merubah katup mesin," ungkap Lin.
"Kami berencana mengawali mesin ini dengan memesan katup dari suplier tertentu dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Tahun lalu saat kami memesan katup, kami paham bahwa mereka akan berhenti membuat katup tersebut. Lalu kami berganti suplier," lanjutnya.
"Lalu katup baru ini memiliki spek yang sama , tak ada keunggulan performa. Saat itu selesai, ada percampuran antara katup dari supler baru dan lama," imbuhnya.
Lin mengatakan bahwa Yamaha mengira katup ini identik. Namun, saat mesin ini dicek oleh pengawas balap, terdapat perbedaan antara mesin yang digunakan untuk balapan dengan mesin yang didaftarkan.
"Jadi ada kesalahan di protokol dan kami tak mendapat keuntungan apapun. Kami seharusnya meminta izin dan kami tak menukar katupnya," pungkasnya.
Baca Juga: Kalender MotoGP 2021 Dirilis, Indonesia Masuk Reserve List, Apa Maksudnya?
Selain itu, pembalap Yamaha, Maverick Vinales juga dipastikan bakal start dari pit-lane karena ia menggunakan mesin keenam, yang mana melebihi jatah mesin yang sudah dialokasikan.
Bisa saja masalah ini bakal mendera Quartararo dan Morbidelli.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Rekap Hasil Australia Open 2025: 7 Wakil Indonesia Berhasil Melaju ke Semifinal
-
Derrick Michael Dipastikan Perkuat Indonesia di SEA Games 2025, Target Raih Medali
-
Dua Ganda Putra Bersua, Indonesia Pastikan Satu Tempat di Final Australia Open 2025
-
PERBASI Resmi Lantik 9 DPD, Budisatrio Tekankan Pentingnya Kompetisi Berjenjang
-
Ditikung Chou Tien Chen di Australian Open, Alwi Farhan Target Bangkit di SEA Games 2025
-
Ana/Trias Melesat ke Semifinal Australian Open 2025, Ganda Jepang Dibuat Tak Berkutik
-
Rachel/Febi Jinakkan Apri/Fadia, Amankan Tiket Semifinal Australian Open 2025
-
Rivan Nurmulki Ungkap Niat Pensiun dari Timnas Voli Indonesia usai SEA Games 2025
-
Kirim 6 Atlet MMA Terbaik, Pertacami Bidik Dua Emas di SEA Games 2025
-
Susunan Pebalap Moto2 musim 2026: Ada Rider dari Magetan Mario Aji