Suara.com - Badan penyelenggara Olimpiade Tokyo bersiap menghadapi kemungkinan menggelar acara olahraga tersebut tanpa penonton karena pandemi virus corona terus merebak.
"Jika situasi diperkirakan akan menimbulkan masalah bagi sistem medis, untuk menempatkan prioritas tertinggi pada keselamatan dan keamanan, mungkin ada saatnya kita harus memutuskan melanjutkan tanpa penonton," kata Seiko Hashimoto usai menghadiri pertemuan virtual dengan penyelenggara lainnya, seperti dilaporkan kantor berita Kyodo, Rabu.
Selama pertemuan yang dihadiri lima pihak, termasuk Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, penyelenggara sepakat mengambil keputusan akhir mengenai kapasitas penonton pada Juni karena kebutuhan untuk memantau pandemi dengan cermat.
Sementara penyelenggara telah memutuskan melarang penonton dari luar negeri, Hashimoto juga mengatakan akan "sangat sulit" menggelar Olimpiade dan Paralimpiade di depan orang banyak jika situasi infeksi saat ini di Jepang tidak membaik.
Sebagai bagian dari upaya memastikan keamanan pertandingan, penyelenggara memutuskan untuk melakukan tes COVID-19 kepada semua atlet setiap hari.
Dengan waktu kurang dari tiga bulan hingga dimulainya Olimpiade, para atlet dan staf dari luar negeri juga akan dites COVID-19 dua kali sebelum berangkat dari negara masing-masing, kata badan penyelenggara.
Aturan baru tersebut disertakan dalam versi terbaru dari "buku pedoman" yang berisi langkah-langkah antisipasi penyebaran virus yang harus diterapkan selama pertandingan.
"IOC berkomitmen penuh untuk keberhasilan dan keselamatan penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020," kata Bach dalam pidato pembukaannya pada pertemuan online, menambahkan akan "menegakkan secara ketat" aturan COVID-19.
Sementara sekitar 577.000 kasus COVID-19 terkonfirmasi di Jepang, lebih sedikit dari banyak negara lain, survei yang telah berulang kali dilakukan menunjukkan mayoritas orang Jepang tidak mendukung Olimpiade yang telah ditunda satu tahun itu tetap diadakan.
Baca Juga: Pemerintah Tokyo Tarik Rem Darurat COVID-19, Begini Reaksi Presiden IOC
Penyelenggara telah menekankan pentingnya tes COVID-19 secara berkala bagi atlet dan ofisial untuk mendeteksi infeksi pada tahap awal dan mencegah pertandingan menjadi tempat penyebaran virus corona.
Namun, beberapa ahli medis telah menyuarakan keprihatinan atas penyelenggaraan pertandingan saat ini ketika varian virus yang sangat menular menyebar di banyak negara dan ketika tekanan pada sistem medis Jepang meningkat.
Pejabat senior Jepang, Rabu, mengatakan pemerintah akan mengamankan sekitar 30 rumah sakit yang mampu menerima atlet dan ofisial selama Olimpiade.
Perdana Menteri Yoshihide Suga berjanji mengambil langkah-langkah untuk memastikan Olimpiade Tokyo "aman dan terjamin."
Tokyo dan beberapa prefektur berada di bawah keadaan darurat ketiga hingga 11 Mei karena lonjakan infeksi baru-baru ini. Ibukota pada Rabu mengonfirmasi 925 kasus virus yang merupakan angka tertinggi sejak 28 Januari.
Di bawah keadaan darurat yang mulai berlaku Minggu, fasilitas komersial besar, taman hiburan, tempat karaoke dan restoran yang menyajikan alkohol telah diminta untuk ditutup.
Berita Terkait
-
Raih Emas SEA Games 2025, Fany Febriana Alihkan Fokus ke Olimpiade
-
Atlet Peraih Medali Emas SEA Games 2025 Dapat Bonus Rp 1 Miliar
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
KONI-KOI Akhiri Konflik Sepak Takraw, Erick Thohir: Pertanda Positif
-
Indonesia Kirim 1.021 Atlet untuk Berlaga di SEA Games 2025
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Sakit Hati Tim Voli Putri Vietnam Kehilangan Emas SEA Games 2025 Gegara Ulah Wasit
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Voli Indonesia vs Vietnam di Semifinal SEA Games 2025
-
Hadapi Filipina di Semifinal, Handoyo Tekankan Mental dan Pertahanan Timnas Basket Putri Indonesia
-
Skandal Esports SEA Games 2025: Atlet Thailand Dihukum Seumur Hidup, Ada Dugaan Jasa Joki
-
Timnas Basket Putri Indonesia Hajar Singapura 77-37 Melaju ke Semifinal SEA Games 2025 Bangkok
-
Kisah Riyan Jefri, Anak Tukang Pijat Keliling Sabet Medali Emas Cabor Kickboxing SEA Games 2025
-
Menang Emas di SEA Games, Atlet Tenis Justin Barki Sumbangkan Bonus Rp1 Miliar untuk Bencana Sumatra
-
Kurang Sabar Jadi Petaka, Jonatan Christie Ditekuk Kunlavut di BWF World Tour Finals 2025
-
Update Klasemen Medali SEA Games 2025: Indonesia Tinggalkan Vietnam, Permalukan Malaysia
-
Hasil SEA Games 2025: Pencak Silat Tambah Dua Medali Emas di Hari Terakhir