Suara.com - Olimpiade Tokyo 2020 diramaikan dengan isu rasialisme. Adalah ucapan atlet penembak Korea Selatan, Jin Jong-oh, kepada atlet asal Iran, Javad Foroughi yang jadi awal mulanya.
Jong-oh yang diketahui sebagai atlet veteran Korea Selatan menyebut Foroughi sebagai seorang teroris. Ucapan ini dilontarkan Jong-oh setelah dia pulang lebih awal di nomor 10 meter air pistol.
Jong-oh gagal lolos dari babak kualifikasi, sementara itu Foroughi melesat dan jadi peraih medali emas. Raihan ini sekaligus jadi medali emas pertama Iran di di Olimpiade Tokyo 2020.
"Bagaimana bisa seorang teroris jadi pemenang pertama? Itu adalah hal yang paling absurd dan konyol,” ujar Jin Jong-oh, dikutip dari Korean Times.
Ucapan Jin tersebut lantas menuai kontroversi. Banyak bermunculan tagar #SouthKoreaRacist menjadi trending bagi pengguna Twitter di Indonesia. Mereka mengecam aksi Jin yang dianggap tak patut.
Jin Jong-oh yang tercatat meraih empat medali emas di Olimpiade itu langsung menyampaikan permintaan maaf di media sosialnya pasca-komentarnya viral.
Dia mengaku bahwa perbuatannya salah karena pernyataannya sampai menuai kontroversi dan tidak memilih setiap kata dengan hati-hati.
"Saya meminta maaf kepada Foroughi. Saya menghormati juara Olimpiade," kata Jin Jong-oh dalam unggahannya Sabtu (31/7/2021) diwartakan Korea Times.
Profil Javad Foroughi
Baca Juga: 5 Fakta Lee Yang/Wang Chi-lin, Penggemar Ganda Indonesia Juara Olimpiade 2020
Foroughi sendiri merupakan atlet kelahiran 11 September 1979. Diketahui bahwa Foroughi merupakan seorang perawat di rumah sakit Baghiyyatollah milik IRGC atau Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Nah, IRGC ini elah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Amerika Serikat sehingga anggapan bermunculan yang menyebut anggota atau siapa pun yang pernah bekerja atau punya afiliasi dengan IRGC merupakan teroris.
Foroughi sendiri bukan seseorang yang mahir dengan pistol. Ia baru memegang senapan dan mencobanya sendiri pada 2011 di aula bahwa gedung rumah sakit tempat dia bekerja.
Dia belum pernah melihat pistol sebelumnya tetapi, setelah diinstruksikan tentang cara menggunakannya, dia mampu mencetak sekitar 85 poin dari 10 tembakan.
Enam tahun setelah itu, atau pada Juni 2017, Javad Foroughi mulai berlatih secara profesional. Tercatat bahwa dia bergabung dengan klub penembak bernama Shahid Lotfi Havafaza.
"Saya selalu berusaha untuk memiliki kinerja teknis yang lebih baik dari hari sebelumnya, karena saya percaya bahwa untuk berpartisipasi dalam acara apa pun, Anda harus meningkat dan lebih siap daripada di kompetisi sebelumnya," ujar Foroughi.
Berita Terkait
-
Kontroversi Piala Dunia 2026: Amerika Tolak Visa Delegasi Iran, Tuduhan Standar Ganda Mencuat
-
Aktris Korea Jeon Hye Bin Kemalingan Kartu Kredit di Bali, Rp178 Juta Ludes Dalam 10 Menit
-
Media Korea Selatan Ikut Soroti Skandal Dokumen Palsu Naturalisasi Malaysia
-
Resep Pajeon Makanan Korea, Ramai Di-recook setelah Drama Bon Appetit Your Majesty
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Marco Bezzecchi Rajai Sprint Race, Bocah Pacu Jalur Dapat Sepatu Marc Marquez
-
Marco Bezzecchi Gila! Menyalip di Lap Terakhir, Hancurkan Dominasi Ducati di Mandalika
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Mandiri Looping for Life Edukasi 1.000 Siswa Mandalika dan Perkuat UMKM di MotoGP 2025
-
Kualifikasi MotoGP Indonesia: Marco Bezzecchi Lampaui Rekor Catatan Waktu Tercepat Jorge Martin
-
Marco Bezzecchi Segel Pole Position MotoGP Indonesia, Marc Marquez Tercecer
-
Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Mandalika 2025, Nonton di Sini
-
Final Trial Game Dirt 2025 Bandung: Duel Hidup-Mati M. Zidane vs Asep Lukman
-
Ajak Generasi Muda Cintai Alam, Rock Climbing Festival 2025 Digelar
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus